Ekonomi & Bisnis

Wow! Google Untung Besar Berkat Pandemi, Raup Laba Rp259 Triliun

Ekonomi & Bisnis

29 April 2021 14:22 WIB

Ilustrasi (Foto: BBC/Getty Images)

Solotrust.com - Pandemi Covid-19 tak selamanya berdampak negatif terhadap bisnis. Tahu nggak Solotrusters, pemilik Google, Alphabet, penghasilannya justru melonjak pada kuartal pertama karena kebijakan lockdown.

Laba bersih melonjak 162 persen ke rekor US$17,9 miliar atau sekira Rp259 triliun dalam tiga bulan hingga Maret seiring pendapatan iklan membengkak tiga kali lipat. Hal ini terjadi seiring raksasa teknologi itu menghadapi pengawasan yang semakin ketat atas kekuatannya dan pandemi membuat orang-orang beralih ke internet lebih dari sebelumnya.



Perusahaan mengatakan pencapaian ini berkat peningkatan aktivitas konsumen secara online.

"Selama setahun terakhir, orang-orang telah beralih ke Google Search dan banyak layanan online untuk tetap mendapatkan informasi, terhubung, dan terhibur," kata Kepala Eksekutif Alphabet dan Google, Sundar Pichai, dikutip dari BBC, Kamis (29/04/2021).

Para analis mengharapkan kinerja yang baik karena ekonomi di seluruh dunia terus dibuka kembali, mendorong lebih banyak pengeluaran untuk iklan online.

Mencerminkan pendapatan ini, bisnis di Google Search melonjak sebesar 30 persen menjadi US$31,9 miliar (Rp462 triliun) pada kuartal tersebut. Sementara penjualan di YouTube melonjak 49 persen menjadi US$6 miliar (Rp86 triliun).

Analis ekuitas di Hargreaves Lansdown, Sophie Lund-Yates, mengatakan Alphabet telah mengambil keuntungan dari pandemi bagaikan kucing besar menerkam ikan asin.

"Meskipun terkenal dengan budaya start-up dan kantornya, raksasa teknologi ini sebenarnya adalah bisnis periklanan," katanya.

"Covid-19 berarti ada sangat banyak uang yang beralih ke belanja online, jadi keluarga bisnis periklanan digital yang sangat kuat milik Alphabet mengalami lonjakan pendapatan."

Satu-satunya masalah yang dihadapi raksasa teknologi ini adalah tindakan regulasi atas masalah-masalah seperti persaingan dan privasi yang terus berlanjut. Perselisihan terbaru muncul pada Senin lalu ketika perusahaan teknologi TV streaming Roku menuduh Google terlibat dalam perilaku antipersaingan untuk menguntungkan YouTube dan bisnis perangkat kerasnya.

Sementara itu, regulator AS dan Eropa terus membahas pengetatan pengawasan terhadap Google dan raksasa teknologi lainnya, namun belum menyetujui adanya undang-undang.

Berkat performa moncer selama pandemi, saham Alphabet melonjak 4,5 persen dalam perdagangan setelah jam kerja. (and)

(and_)