Ekonomi & Bisnis

Bandara Adi Soemarmo Resmi Layani Tes GeNose Mulai Hari Ini, Tarif Rp40 Ribu

Ekonomi & Bisnis

29 April 2021 11:31 WIB

Uji coba layanan tes GeNose C19 di Bandara Adi Soemarmo.

BOYOLALI, solotrust.com - Bandara Adi Soemarmo mulai mengimplementasikan layanan tes GeNose C19 hari ini, Kamis (29/04/2021). Pihak manajemen telah mengadakan uji coba tes GeNose C19 di lingkungan bandara pada Rabu (28/04/2021), menyasar karyawan Angkasa Pura I, stakeholder terkait, dan lainnya.

General Manajer Bandara Adi Soemarmo, Yani Ajat Hermawan menjelaskan, persiapan layanan tes GeNose sudah sejak 23 April 2021. Layanan ini melengkapi rapid test antigen dan tes antibodi yang lebih dulu ada di bandara. Dengan begitu, masyarakat bisa memilih layanan tes sebagai syarat perjalanan sesuai SE No 34 Permenhub.



"Tarif tes GeNose Rp40 ribu. Pendaftaran bisa melalui aplikasi atau daftar manual. Saat ini layanan GeNose hanya untuk penumpang saja karena syarat tes GeNose membawa tiket pesawat, kode booking, dan KTP," tuturnya pada media.

Peralatan untuk tes GeNose di bandara ada tiga dengan endurance kemampuan tiga jam. Dalam satu jamnya bisa melayani 20 orang. Setelah tiga jam pemakaian, istirahat dulu satu jam. Jadi satu alat bisa melayani 60 calon penumpang yang akan naik pesawat, sehingga dalam sehari bisa melayani sekira 200 orang.

Jam pelayanan dari 08.00 hingga 15.00 WIB. Lokasi layanan tes GeNose di lantai 1 area parkir motor, di bawah area layanan rapid test Antigen. Masa berlaku hasil tes GeNose hanya 1x24 jam.

Layanan Genose atas kerja sama Farmalab, anak perusahaan Indofarma dengan Angkasa Pura Support (APS). APS adalah anak perusahaan Angkasa Pura (AP) I yang ditunjuk sebagai PIC penyelenggara layanan GeNose.

Branch Manajer APS Cabang Solo, Muhammad Sofyan menambahkan, layanan GeNose ini adalah pelengkap tes antigen dan antibodi sebagai alternatif pilihan para penumpang maskapai. Layanan GeNose hanya untuk calon penumpang, namun tes antigen dan antibodi dibuka bagi umum.

Saat ini operasional layanan tes GeNose menggunakan dua sistem dengan aplikasi atau manual melalui loket pendaftaran. Selanjutnya, calon penumpang melewati tahap pertama, yakni proses pendaftaran dan menerima nomor antrean, tahap pengambilan sampel, dan terakhir tahap pengambilan hasil.

"Untuk tes GeNose, saat kondisi normal kami siapkan 100 hingga 200 kantong per hari. Saat ini untuk persiapan seminggu, kami sudah siapkan 1500 kantong," ujarnya.

Jika terjadi lonjakan penumpang, ada kemungkinan penambahan bilik, namun tetap akan melihat hasil evaluasi uji coba dan pelaksanaan layanan GeNose satu hingga dua pekan ke depan. Jika dalam peak season jumlah penumpang tinggi, jumlah bilik bisa ditambah dengan menyiapkan 300 hingga 500 kantong per hari.

Pihaknya juga menyiapkan area khusus berupa ruang isolasi dan ruang edukasi bagi calon penumpang yang hasil tes GeNose positif. Lalu berkoordinasi dengan maskapai untuk menunda atau mengatur ulang jadwal penerbangan calon penumpang.

"Kami edukasi calon penumpang, disarankan melakukan PCR atau isolasi mandiri. Jadi kami bawa penumpang ke ruang isolasi agar tidak berkeliaran di lingkungan sekitar bandara. Kami tidak melakukan penanganan karena ada dinas yang berwenang," kata Sofyan Sofyan. (rum)

(and_)