Hard News

Siklon Tropis Seroja Yang Terkuat Di Indonesia

Nasional

6 April 2021 12:59 WIB

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan pergerakan Siklon Seroja, Selasa (6/4). (Foto: Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

JAKARTA, solotrust.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mendeteksi bibit siklon 99S sejak 2 April 2021 yang diberi nama Siklon Seroja.

Data yang dihimpun BMKG terhitung sejak tahun 2008, Siklon Tropis Seroja merupakan siklon kesepuluh yang terdeteksi oleh Tropical Cyclone Warning Jakarta.  Di Indonesia telah terjadi Siklon Druga tahun 2008, Siklon Anggrek tahun 2010, Siklon Bakung tahun 2014, Siklon Cempaka dan Dahlia tahun 2017, Siklon Flamboyan dan Kenangan tahun 2018, Siklon Lili tahun 2019, Siklon Mangga tahun 2020 dan terakhir Siklon Seroja yang terjadi tahun ini.



Siklon Seroja dinilai sebagai siklon terkuat yang pernah menerjang Indonesia. Berbeda dengan siklon lain, hanya Siklon Seroja yang masuk ke daratan, padahal biasanya siklon di Indonesia hanya terjadi di laut. Siklon Seroja merupakan dampak dari pemanasan global dengan peningkatan suhu permukaan air laut hingga 300C.

Puncak Siklon Seroja sudah terjadi pada tanggal 5 April dini hari. Saat ini dilaporkan pergerakan Siklon Seroja dengan kecepatan pusaran angina semakin meningkat hingga 130 km/jam menjauh ke arah Barat Daya dari wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala BMKG Dwikorita Ratnawati dalam keterangan pers secara daring, Selasa(6/4) menjelaskan dampak Siklon Seroja yang mengakibatkan gelombang tinggi mirip tsunami.

“Dampak saat ini, hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi. Dikhawatirkan mirip (gelombang) tsunami jadi gelombang tinggi masuk ke daratan.  Meskipun tidak sekuat dengan gelombang tsunami, tetapi sama-sama masuk ke darat dan merusak. Ketinggian gelombang di Samudra Hindia dapat mencapai 6 meter, namun di perairan NTT (gelombangnya) dapat mencapai 4 – 6 meter, ini yg perlu diwaspadai.” jelas Dwikorita.

Menurut catatan BMKG, hal ini baru pertama kali terjadi di Indonesia sebuah siklon tropis menerjang hingga daratan.Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mendeteksi bibit siklon 99S sejak 2 April 2021 yang diberi nama Siklon Seroja.

Data yang dihimpun BMKG terhitung sejak tahun 2008, Siklon Tropis Seroja merupakan siklon kesepuluh yang terdeteksi oleh Tropical Cyclone Warning Jakarta.  Di Indonesia telah terjadi Siklon Druga tahun 2008, Siklon Anggrek tahun 2010, Siklon Bakung tahun 2014, Siklon Cempaka dan Dahlia tahun 2017, Siklon Flamboyan dan Kenangan tahun 2018, Siklon Lili tahun 2019, Siklon Mangga tahun 2020 dan terakhir Siklon Seroja yang terjadi tahun ini.

Siklon Seroja dinilai sebagai siklon terkuat yang pernah menerjang Indonesia. Berbeda dengan siklon lain, hanya Siklon Seroja yang masuk ke daratan, padahal biasanya siklon di Indonesia hanya terjadi di laut. Siklon Seroja merupakan dampak dari pemanasan global dengan peningkatan suhu permukaan air laut hingga 300C.

Puncak Siklon Seroja sudah terjadi pada tanggal 5 April dini hari. Saat ini dilaporkan pergerakan Siklon Seroja dengan kecepatan pusaran angina semakin meningkat hingga 130 km/jam menjauh ke arah Barat Daya dari wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala BMKG Dwikorawati dalam keterangan pers secara dari menjelaskan dampak Siklon Seroja yang mengakibatkan gelombang tinggi mirip tsunami.

“Dampak saat ini, hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi. Dikhawatirkan mirip (gelombang) tsunami jadi gelombang tinggi masuk ke daratan.  Meskipun tidak sekuat dengan gelombang tsunami, tetapi sama-sama masuk ke darat dan merusak. Ketinggian gelombang di Samudra Hindia dapat mencapai 6 meter, namun di perairan NTT (gelombangnya) dapat mencapai 4 – 6 meter, ini yg perlu diwaspadai.” jelas Dwikorawati.

Menurut catatan BMKG, hal ini baru pertama kali terjadi di Indonesia sebuah siklon tropis menerjang hingga daratan.

()