Hard News

Lagi, 16 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Tiba di Tanah Air

Nasional

25 Maret 2021 15:31 WIB

Kedatangan vaksin Covid-19 tahap ketujuh di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (25/03/2021) (Dok. Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)

JAKARTA, solotrust.com - Pemerintah kembali mendatangkan vaksin Covid-19 ke Tanah Air. Hari ini, Kamis (25/03/2021) siang, tiba sebanyak 16 juta dosis bahan baku vaksin (bulk) Sinovac di Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

“Hari ini kita berhasil mendatangkan vaksin Covid-19 tahap ketujuh dari keseluruhan tahap, sebesar 16 juta [dosis] vaksin dalam bentuk bulk,” kata Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono dalam keterangan persnya, menyambut kedatangan vaksin di Bandara Soekarno Hatta.



Ini adalah kedatangan vaksin Covid-19 tahap ketujuh di Indonesia. Sebelumnya, vaksin Covid-19 tahap pertama tiba di Tanah Air pada 6 Desember 2020 berupa vaksin jadi produksi Sinovac sebanyak 1,2 juta dosis. Kemudian, pada 31 Desember 2020, pada tahap kedua, kembali didatangkan sebanyak 1,8 juta dosis vaksin jadi produksi Sinovac.

Pada 12 Januari 2021 atau tahap ketiga, didatangkan lagi sebanyak 15 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac, kemudian diolah oleh BUMN PT Bio Farma. Pada tahap keempat, sebanyak 10 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac tiba pada 2 Februari 2021.

Selanjutnya, pada 2 Maret 2021, pada tahap kelima, kembali tiba sebanyak 10 juta bahan baku vaksin Covid-19 produksi Sinovac. Terakhir, tahap keenam, pada 8 Maret lalu tiba di Tanah Air sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca dalam bentuk jadi.

“Dari [kedatangan] 16 juta [dosis vaksin] tersebut secara kumulatif kita sudah punya 53,5 (dosis) vaksin, bulk vaksin,” sebut Dante Saksono Harbuwono, dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI, setkab.go.id.

Vaksin didatangkan dengan pesawat milik maskapai Garuda Indonesia akan langsung dibawa ke Bio Farma, Bandung, Jawa Barat untuk diproses lebih lanjut.

“Tentu saja nanti setelah diproduksi akan dievaluasi, baik secara mutu oleh BPOM [Badan Pengawas Obat dan Makanan] sebelum nanti akan dijadikan vaksin yang akan dipakai oleh masyarakat,” ujarnya.

(redaksi)

Berita Terkait

Berita Lainnya