Pend & Budaya

Sekolah Dasar di Boyolali Boleh Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Asalkan..

Pend & Budaya

18 Maret 2021 15:31 WIB

Pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tingkat sekolah dasar (SD) di Boyolali mulai dilakukan

BOYOLALI, solotrust.com – Pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tingkat sekolah dasar (SD) di Boyolali mulai dilakukan. Beberapa sekolah yang diperbolehkan melakukan tatap muka, yakni yang sudah memenuhi ketentuan uji coba PTM dan harus memenuhi persyaratan ketat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat.

Kepala Disdikbud Kabupaten Boyolali, Darmanto, menjelaskan ada beberapa syarat harus dipenuhi sekolah yang akan melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka. Sekolah yang melaksanakan uji coba PTM harus berada di wilayah zona hijau.



Sementara untuk para guru yang mengajar PTM harus sudah menerima vaksinasi Covid-19 sebanyak dua kali. Selanjutnya siswa peserta PTM harus mendapatkan izin dari orang tua. Jika tidak mendapatkan izin, siswa tetap dapat mengikuti pembelajaran secara online alias dalam jaringan (Daring).

“Dua hal yang harus kita capai. Pertama, prioritas keselamatan kesehatan peserta didik, pendidik, dan tenaga pendidikan karena ini masih pandemi. Kedua, tetap dalam upaya mempertahankan meningkatkan motivasi dan semangat belajar serta mutu pendidikan. Dua hal pokok itu harus tercapai bersama-sama,” tegas Darmanto, saat ditemui wartawan di SDN Kemiri, Mojosongo, Kamis (18/03/2021).

Ditambahkan, PTM dimulai dari jenjang SD di mana kebijakan ini bertolak belakang dengan kebijakan pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Kebijakan ini diambil karena jenjang SD lebih mudah untuk mendeteksi peta zonasi wilayah Covid-19.

"Berbeda dengan jenjang SMP dan SMA yang penerimaan siswanya melalui PPDB online dengan 15 persen siswanya masuk dengan jalur prestasi berasal dari berbagai daerah, sehingga sulit mendeteksi peta zonasinya," ujar Darmanto.

Terkait tenaga pendidik, kata dia, diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka. Syaratnya, seluruh tenaga pendidik yang melaksanakan PTM sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 sebanyak dua kali dosis.

"Ditargetkan pada Bulan Maret ini 10 ribu tenaga pendidik jenjang TK-SD, baik yang PNS maupun non-PNS sudah menjalani vaksinasi Covid-19. Bagi tenaga pendidik yang tidak menerima vaksinasi Covid-19 tidak diizinkan untuk menggelar PTM," ungkap Darmanto.

Salah satu siswa kelas VI SD Negeri 1 Kemiri, Winda Rahmawati, mengaku sangat senang dengan dimulainya PTM.

“Seneng banget bisa bertemu teman-teman. Senang bertemu dengan guru karena lebih senang dijelaskan oleh guru,” akunya.

Sementara, Kepala Sekolah Dasar Negeri 9 Boyolali, Ngatmi, menjelaskan sekolah yang ia pimpin sudah memulai uji coba hari pertama. PTM di sekolah yang memiliki 217 siswa dilaksanakan dua kali dalam sepekan dengan durasi tiga jam.

Penerapan protokol kesehatan di sekolah itu dilaksanakan secara ketat. Siswa wajib memakai masker. Selain itu, saat memasuki gerbang sekolah dilakukan pengecekan suhu badan. Siswa juga diarahkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu di air mengalir dan menggunakan sabun.

"Siswa diwajibkan membawa hand sanitizer pribadi, meskipun di sekolah juga menyediakannya di setiap kelas. Siswa juga diwajibkan membawa bekal dari rumah agar kesehatan tetap terjaga," kata dia.

Lebih lanjut, Ngatmi menjelaskan, pihak sekolah memberlakukan peraturan siswa yang sudah memasuki ruang kelas tidak diperbolehkan untuk keluar masuk. Siswa harus tetap di dalam kelas, meskipun pada jam istirahat.

"Jumlah siswa dalam setiap kelas yang mengikuti PTM terbagi dalam dua ruangan yang dibuka dengan sirkulasi udara cukup tanpa menghidupkan alat pendingin ruangan, baik AC maupun kipas angin. Sementara untuk materi pembelajaran tetap mengacu pada kurikulum 2013 yang telah disederhanakan. (Jaka)

(redaksi)

Berita Terkait

Berita Lainnya