Hard News

Tren Kasus Covid-19 di Jateng Melandai, Ganjar: Jangan Lengah!

Sosial dan Politik

8 Maret 2021 18:31 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menunjukkan gambar grafik kasus pandemi Covid-19 yang terus menurun di Jawa Tengah (Dok. Istimewa/jatengprov.go.id)

SEMARANG, solotrust.com – Tren kasus pandemi Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng) terus membaik dari pekan ke pekan. Selama empat pekan terakhir, Jateng terbebas dari zona merah karena tidak ada satupun kabupaten/kota masuk kategori risiko tinggi. 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi kinerja jajarannya dalam penanganan pandemi ini. Meski hasilnya positif, namun dia menegaskan tidak boleh lengah dan tracing serta testing harus terus digenjot. 



“Secara kondisi, bagus ya, tapi saya minta jangan lengah sebab saya masih berkeliling dan menemukan ada beberapa tempat kerumunan seperti car free day (CFD) dan sebagainya,” kata gubernur, usai memimpin rapat penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (08/03/2021), dilansir dari Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id

Ganjar Pranowo meminta kabupaten/kota melakukan pengetatan. Jika memang diizinkan, kegiatan berpotensi menimbulkan keramaian seperti CFD harus dibatasi dengan cara diberi jarak. 

“Jangan lengah karena ini (pandemi) belum selesai,” tegasnya. 

Selain itu, Ganjar Pranowo juga meminta pelandaian kasus itu tidak mengendorkan upaya tracing dan testing. Semua daerah tidak boleh kendor dan terus mengejar standar tracing yang sudah ditetapkan. 

“Jangan kendor, testing dan tracing harus digenjot dan makin banyak lagi karena rata-rata fasilitas semua daerah sudah punya. Tinggal nanti kalau butuh reagen, kami siap bantu,” terangnya. 

Dari sisi data epidemologis, Ganjar Pranowo menunjukkan gambar grafik yang terus menurun di Jawa Tengah. Mulai dari kondisi awal, dari 2020 sampai sekarang kondisinya terus melandai. 

“Kalau dilihat grafiknya, kasus yang meninggal puncaknya ternyata di November 2020 dan kasus aktif puncaknya di awal-awal Desember. Setelah itu terus turun sangat drastis sampai saat ini,” katanya. 

Data terakhir lanjut Ganjar Pranowo, kasus aktif di Jawa Tengah saat ini sebanyak 6.038 orang atau turun 10,49 persen dari pekan sebelumnya. Kasus dirawat ada 3.440 orang dan isolasi sebanyak 2.598 orang, turun 15,97 persen dari pekan sebelumnya.

“Itu perkembangan terakhirnya, jadi memang terus menurun sangat drastis. Relatif dengan PPKM mikro berjalan dengan baik, tapi sekali lagi saya minta jangan lengah, meskipun berjalan bagus dan adanya vaksin ini memberikan semangat serta harapan baru,” pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menambahkan, penurunan kasus Covid-19 di Jateng memang sangat drastis. Dibanding kasus puncak kasus konfirmasi pada awal Desember 2020, sudah menurun sebesar 73,5 persen pada pekan ini. 

“Tren kasus meninggal juga menurun drastis dari puncak Januari lalu, turun sebesar 77,9 persen sampai saat ini,” katanya. 

Tren penambahan kasus baru lanjut Yulianto juga terus menurun tiap pekan. Sementara tingkat angka kesembuhan atau recovery rate (RR) di Jateng sudah mencapai 90,01 persen hingga 7 Maret 2021. 

“Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit di Jateng juga terus menurun. Tempat tidur isolasi total 8555 hanya terpakai 2668. Sementara ICU dari total 1091, saat ini hanya terpakai 321 (tempat tidur). Hal itu juga terjadi di tempat isolasi terpusat di Donohudan yang kapasitasnya 872 (tempat tidur) saat ini hanya berisi 22 orang, serta BPSDM dengan kapasitas 266 tempat tidur, saat ini hanya terisi 18 orang,” jelasnya.

(redaksi)