Ekonomi & Bisnis

Anak di Atas 5 Tahun Boleh Ngemal, Pusat Perbelanjaan di Solo Kian Ramai Pengunjung

Ekonomi & Bisnis

4 Maret 2021 09:49 WIB

Suasana di The Park Mall Solo Baru

SOLO, solotrust.com - Trafik pengunjung di sejumlah pusat perbelanjaan Kota Solo meningkat pesat usai pelonggaran aturan Surat Edaran (SE) Wali Kota soal anak di atas lima tahun boleh masuk mal. 

"Trafik pengunjung mal selama SE Wali Kota ada perubahan, pengunjung kami naik sampai seratus persen dari jumlah trafik pengunjung selama pandemi," kata Chief Marcomm Solo Paragon Mall, Veronica Lahji pada media, Rabu (03/03/2021).



Jika biasanya pengunjung di kisaran angka 2000 hingga 3000 orang selama pandemi, setelah pemberlakuan pelonggaran aturan, pihaknya mengaku jumlah pengunjung di Solo Paragon Mall bisa sampai 4000-an. Bahkan saat akhir pekan, pengunjung bisa mencapai 6000 hingga 7000 orang. 

Pelonggaran aturan di Solo terkait anak di atas lima tahun sudah boleh datang ke pusat perbelanjaan rupanya berdampak terhadap mal di wilayah lain. Marcomm The Park Mall Solo Baru, Christina Tri Mawarti, menjelaskan tidak ada larangan anak-anak ke pusat perbelanjaan di Sukoharjo selama pandemi Covid-19 sehingga The Park Mall menjadi salah satu pilihan bagi pengunjung yang mengajak anak-anak.

"Sejak ada pelonggaran di Kota Solo, trafiknya terpecah, tapi masih stabil dibandingkan awal pandemi. Cuma untuk menuju ke normal seperti 2019 sih memang belum, masih jauh," ujarnya.

Saat ini trafik pengunjung pusat perbelanjaan tersebut di hari biasa mencapai 5.000 hingga 6.000-an dan tembus 10.000-an di akhir pekan. Jumlah itu menunjukkan pelanggan sudah mulai nyaman ke mal karena protokol kesehatan sesuai aturan, termasuk jarak antarkerumunan. Seringnya pengunjung melakukan aktivitas belanja dan makan karena memanfaatkan promosi tenant selama pandemi.

Kondisi itu terhitung stabil bila dibandingkan awal pandemi pada Maret 2020 silam. Sebelum pandemi kunjungan mencapai 5.000 hingga 7.000-an, bahkan 10.000 di hari biasa dan 10.000 hingga 15.000 orang saat akhir pekan.

"Memang kita drop (anjlok-red) di pandemi awal bisa sampai 50 persen lebih. Cuma kalau dibandingkan dengan 2019 sebelum pandemi memang trafik terjadi penurunan kurang lebih 20 sampai 25 persen, tapi kondisinya sudah mulai berangsur stabil," jelasnya.

Christina Tri Mawarti menerangkan, penurunan 25 persen dipengaruhi beberapa wahana yang belum bisa dibuka seperti bioskop dengan segmentasi remaja dan area permainan dengan segmentasi anak-anak.

"Kami mengikuti aturan Pemkab (pemerintah kabupaten) yang berlaku, jadi untuk playground belum bisa dibuka karena risiko banget, kami masih khawatir," pungkasnya. (rum)

(redaksi)

Berita Terkait

Berita Lainnya