Serba serbi

WHO Sebut Jumlah Infeksi Corona Baru Secara Global Meningkat

Kesehatan

02 Maret 2021 11:59 WIB

Ilustrasi (Foto: BBC/EPA

Solotrust.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut jumlah infeksi virus corona baru secara global telah meningkat pekan lalu.  

Dalam sebuah pertemuan di Jenewa, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan peningkatan kasus tersebut sangat tidak diharapkan. Tren peningkatan terjadi di sejumlah belahan dunia, selain Afrika dan kawasan Pasifik Barat.



"Beberapa di antaranya tampaknya karena kelonggaran langkah-langkah protokol kesehatan masyarakat, serta berlanjutnya peredaran varian virus dan orang-orang mulai tidak waspada," katanya.

Sementara itu, pimpinan teknis untuk Covid-19 di Badan Kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Maria Van Kerkhove menggambarkan peningkatan tersebut sebagai bentuk peringatan keras bagi semua pihak.

Menurut data Universitas Johns Hopkins, sejauh ini ada lebih dari 114 juta kasus virus corona terkonfirmasi, termasuk sekira 2,5 juta kasus kematian, dan 64,5 juta pasien sembuh..

Sementara itu, Tedros mengatakan masih terlalu dini bagi pemerintah untuk hanya mengandalkan program vaksinasi dan meninggalkan tindakan lain untuk memerangi penyakit tersebut.

“Jika negara hanya mengandalkan vaksin, mereka telah melakukan kesalahan. Langkah-langkah protokol kesehatan masyarakat tetap menjadi dasar dari respons penanganan,” kata dia, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (02/03/2021).

Kendati demikian, Tedros mengatakan hal cukup menggembirakan bahwa dosis vaksin untuk tenaga medis di negara-negara miskin akhirnya diberikan, termasuk di kawasan Afrika Barat seperti Ghana dan Pantai Gading.

Kedua negara itu pada Senin (01/03/2021) telah memulai vaksinasi dengan dosis yang disediakan COVAX. Upaya ini merupakan bagian dari program internasional untuk menyediakan vaksin bagi negara-negara miskin dan berpenghasilan menengah.

Pemimpin WHO juga mengkritik negara-negara kaya karena menimbun dosis vaksin. Ia mengatakan semua orang rentan di seluruh dunia berkepentingan untuk mendapat perlindungan.

“Sangat disayangkan bahwa ini terjadi hampir tiga bulan setelah beberapa negara terkaya memulai kampanye vaksinasi mereka,” kata Tedros.

Pada akhir Mei, 237 juta dosis vaksin Covid-19 diharapkan siap didistribusikan di 142 negara miskin.

Pakar darurat utama WHO, Mike Ryan, mengatakan perjuangan global melawan virus corona sekarang dalam situasi lebih baik ketimbang sepuluh pekan lalu sebelum peluncuran vaksin dimulai. Namun masih terlalu dini untuk mengatakan persebaran virus mulai terkendali. (and)

(redaksi)