Hard News

Lantik Bupati/Wali Kota, Ganjar: Jabatan Cuma Mandat, Tuannya Rakyat

Sosial dan Politik

26 Februari 2021 14:31 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melantik para kepala daerah terpilih di Gedung Grhadhika Bhakti Praja, Jumat (26/02/2021). (Dok. Istimewa/jatengprov.go.id)

SEMARANG, solotrust.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melantik para kepala daerah terpilih di Gedung Grhadhika Bhakti Praja, Jumat (26/02/2021). Ia menginginkan semua bupati/wali kota terpilih tidak lupa dengan visi-misinya dan setelah dilantik mereka harus segera mengeksekusi demi kesejahteraan rakyat. 

“Reformasi birokrasi menjadi sangat penting dilakukan saat ini, maka saya tadi titipkan itu. Saya katakan, buat saya jabatan ini cuma mandat saja, tuannya ya rakyat. Sehingga mereka diharapkan mengerti dan bekerja sesuai apa yang menjadi visi misinya dulu. Sekarang saatnya dieksekusi,” kata Ganjar Pranowo, dilansir dari Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id.



Selain itu, gubernur juga menyampaikan sejumlah pesan kepada para kepala daerah dilantik. Persoalan penanganan Covid-19 diminta dikebut, termasuk mitigasi bencana yang akhir-akhir ini terjadi. 

“Saya minta untuk daerah-daerah rawan bencana segera koordinasi. Program-program yang sudah ada tinggal diteruskan, kalau perlu ada percepatan. Daerah-daerah seperti Pekalongan, Semarang, Demak, saya minta serius dan intens menangani ini. Sepertinya di anggaran 2022 harus konsentrasi soal itu, suka tidak suka harus dilakukan karena kondisi emergency (darurat-red),” tegas dia. 

Daerah-daerah penyangga, lanjut Ganjar Pranowo juga harus bahu-membahu menyelesaikan persoalan bencana. Kawasan hulu harus menjaga lingkungan dengan menggiatkan penanaman dan penghijauan. Sementara kawasan hilir harus mempersiapkan perencanaan penanganan bencana dengan matang. 

“Seperti Kabupaten Semarang, saya tadi minta dikuatkan penghijauan di sana. Semua harus bekerja untuk mitigasi bencana karena BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) sudah mengingatkan kita cuaca ekstrem dan diminta semua siaga,” ucapnya. 

Gubernur juga mewanti-wanti tentang pentingnya integritas. Tidak boleh ada lagi persoalan hukum di daerah, seperti pungutan liar (Pungli) hingga korupsi. 

“Soal lingkungan, isu perempuan, anak, dan difabel juga mesti dikelola secara khusus karena mereka membutuhkan afirmasi. Saya juga meminta buat kanal aduan online karena pengaduan konvensional, rakyat takut. Tidak hanya bupati/wali kota pribadi, tapi semua OPD (organisasi perangkat daerah) harus membuka kanal aduan itu agar masyarakat gampang untuk mengadu,” tutupnya. 

Dalam kesempatan itu, Ganjar Pranowo melantik 17 kepala daerah hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020. Tiga kepala daerah, yakni wali kota dan wakil wali kota Semarang, bupati dan wakil bupati Kendal dan Kabupaten Semarang dilantik secara langsung, sementara lainnya via online atau dalam jaringan (Daring).

(redaksi)