Hard News

14 Sumur di Karanganom Klaten Ambles Mendadak, Ada Apa?

Jateng & DIY

19 Februari 2021 11:31 WIB

Sumur milik warga di Desa Jungkare, Kecamatan Karanganom, Klaten ambles dan tidak dapat digunakan kembali

KLATEN, solotrust.com - Sedikitnya ada 14 sumur milik warga di Desa Jungkare, Kecamatan Karanganom, Klaten ambles dan tidak dapat digunakan kembali. Amblesnya sumur lantaran curah hujan tinggi, akibatnya volume air meningkat. Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun warga setempat merasa was-was.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sriyuwono Haris Yulianto mengatakan, terhitung sejak 7 Februari 2021 hingga saat ini sebanyak 14 sumur milik warga di Desa Jungkare ambles dan tidak dapat digunakan kembali.



"Kami melakukan pengecekan, bagaimana kondisi sebenarnya sumur-sumur ini pada ambles. Amblesnya sumur ini secara bertahap sejak 7 Februari," katanya, saat ditemui solotrust.com di Desa Jungkare, Jumat (19/02/2021).

Ditambahkan, demi menghindari hal tak diinginkan, sumur yang sudah ambles kemudian ditutup dengan alat seadanya serta diberi garis polisi oleh petugas kepolisian.

"Khawatir kalau nggak ditutup, anak anak pada lihat. Ini cukup bahaya. Mudah-mudahan tidak ada penambahan lagi. Udah cukup 14 saja," ucap Sriyuwono Haris Yulianto.  

Menurutnya, amblesnya sumur secara bertahap karena tingginya curah hujan serta faktor tanah di desa setempat.

"Kami akan mencari akar penyebabnya dan melayangkan surat ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung Jawa Barat," jelas Sriyuwono Haris Yulianto.  

Ia mengatakan, rencananya BPBD Klaten akan melakukan penutupan serta pengurukan sumur. Hal ini bertujuan agar tidak membahayakan warga sekitar.

"Ya, langkah awal sumur nanti diuruk agar tidak membahayakan warga sekitar," kata Sriyuwono Haris Yulianto.

Atas kejadian itu, Kepala Seksi Geologi Mineral dan Batu Bara Jawa Tengah, Eko Budi Susanto langsung melakukan penelitian dan kajian serta mengumpulkan data data terkait fenomena amblesnya belasan sumur di Klaten.

"Kami akan melakukan kajian dan mengumpulkan data data terlebih dahulu. Kalau sekarang kami belum bisa mengumpulkan, gejala apa, dan faktor apa. Ya, mungkin faktor curah hujan yang tinggi. Ini menurut informasi yang saya dapat dari Pak Kades di sini," tandasnya. (Jaka)

(redaksi)