Hard News

Pemkot Targetkan Relokasi Warga Bantaran Selesai Mei Mendatang

Jateng & DIY

29 Januari 2018 13:46 WIB

Hunian warga bantaran Kali Anyar, Senin (29/1/2018). (solotrust.com/vin)

SOLO, solotrust.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta menargetkan program relokasi warga bantaran Kali Anyar dan Kali Pepe terdampak proyek penanganan banjir di Kota Solo selesai paling lambat Mei mendatang. Untuk itu, beragam upaya saat ini tengah dikerjakan Pemkot, agar bantaran tersebut bersih dari hunian.

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperum KPP) Surakarta, Agus Djoko Witiarso menjelaskan berdasar data, program relokasi bantaran Kali Anyar dan Kali Pepe tersebar di tiga wilayah, meliputi Kelurahan Manahan, Gandekan dan Nusukan.



"Dari ketiga kelurahan itu sebenarnya secara administrasi telah selesai tahun lalu. Tapi memang tinggal Gandekan yang masih menyamakan persepsi dengan Pemerintah Sukoharjo," ujarnya, Senin (29/1/2018).

Agus menjelaskan komunikasi antar daerah hingga kini masih dilakukan Pemkot dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo. Harapannya terdapat satu kesamaan persepsi dalam program relokasi warga bantaran ke wilayah Kabupaten Sukoharjo. Menurutnya selama ini belum ada satu kesamaan persepsi dengan Pemkab Sukoharjo dalam relokasi tersebut. Persoalannya, kata Agus, Pemkab Sukoharjo masih berpegang pada aturan melalui peraturan menteri pekerjaan umum dan perumahan rakyat (Permenpupera) nomor 25 tahun 2011.

"Mestinya relokasi dibedakan dengan perumahan komersil. Karena sifatnya sosial dan bukan untuk pengembangan perumahan komersil," ujar Agus.

Padahal, kata Agus, warga Gandekan yang berencana pindah ke Polokarto, Sukoharjo adalah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), sehingga kesulitan jika harus mendirikan rumah di atas lahan seluas 60 meter persegi/kaveling. Dirinya berharap dengan komunikasi intens yang saat ini tengah dilakukan, Pemkab Sukoharjo dapat memberi izin Pemkot untuk pembangunan rumah pengganti bagi warga Gandekan yang terdampak penanganan banjir.

"Ini sekaligus sejalan dengan program penanganan banjir dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) yang harus selesai tahun ini," ungkapnya. (vin)

(wd)