Hard News

Gunung Semeru Luncurkan Lava Pijar 4 Kilometer Pagi Tadi

Nasional

2 Februari 2021 13:09 WIB

Gunung Semeru erupsi.

LUMAJANG, solotrust.com- Gunung Semeru kembali menggugurkan lava pijar sejauh kurang lebih 4 kilometer ke arah Besuk Kobokan, Selasa (2/2/2021) pagi.  

Wakil Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Sugiono, mengatakan awan panas guguran itu terjadi sekitar pukul 06.36 WIB.



"Sempat terjadi kepanikan di tengah aktivitas warga di bantaran sungai serta di ladang," kata purnawirawan TNI berpangkat terakhir Peltu ini.

Sugiono yang sedang berada di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru mengatakan, jarak luncur sekitar 2 kilometer dari lidah lava.

"Awan panas guguran menimbulkan kepulan asap putih kehitam-hitaman membubung tinggi mengarah ke utara," ujar Sugiono.

Dampak awan panas guguran ini menimbulkan hujan abu di sejumlah desa di kaki gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut ini. Ada enam desa yang terdampak, antara lain Desa Tambahrejo, Tumpeng, Kelapa Sawit, Penanggal, Pasruhambe dan Sumbermujur.

Ihwal aktivitas vulkanik Gunung Semeru ini, Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani, mengatakan guguran-guguran lava pijar memang sering terjadi.

"Letusan Semeru masih sangat intensif. Dalam satu hari bisa beberapa kali letusan sehari, bahkan terkadang sampai puluhan kali dalam sehari, tetapi erupsinya kecil-kecil," katanya.

"Yang membahayakan adalah kubah lava yang sudah terbentuk di atas. Dan juga tidak hanya itu, letusan-letusan dari Semeru ini juga membentuk gundukan, orang bilang sebagai cone. Ini juga tidak stabil dan bisa longsor ke bawah menjadi guguran awan panas," imbuhnya.

"Sementara Semeru kan sering meletus. Guguran lava pijarnya juga masih terjadi karena ada penumpukan di atas. Berpotensi juga terjadi lontaran-lontaran batu pijar yang diatas yang menumpuk itu," katanya.

Kasbani mengatakan, Gunung Semeru sering melepas energinya melalui letusan-letusan kecil itu. "Saat energi dilepas, gundukan di atas yang tidak stabil menimbulkan guguran lava pijar. Kalau sudah menumpuk di bawah terkena hujan menjadi lahar dingin. Itu yang sering terjadi di Lumajang," ujarnya. #teras.id

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya