Hard News

Disuntik Vaksin, Ganjar Pranowo Pakai Baju Adat Riau, Mengapa?

Sosial dan Politik

28 Januari 2021 14:31 WIB

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menjalani vaksinasi dosis kedua di RSUD Tugurejo Semarang, Kamis (28/01/2021). (Dok. Istimewa/jatengprov.go.id)

SEMARANG, solotrust.com – Penampilan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo cukup nyentrik saat melakukan vaksinasi dosis kedua di RSUD Tugurejo Semarang, Kamis (28/01/2021). Berbeda dari jajaran Forkopimda, Ganjar tampil dengan pakaian mencolok berwarna kuning cerah, lengkap dengan sarung dan ikat kepala. 

Ternyata, baju dikenakan gubernur Jateng adalah baju adat Riau. Baju adat khas Melayu itu sengaja dipakai Ganjar Pranowo karena penyuntikan vaksin dosis kedua hari ini bertepatan dengan Kamis pekan keempat Januari. Setiap Kamis pekan keempat, seluruh aparatus sipil negara (ASN) Jateng memang wajib memakai baju adat Nusantara. 



“Ini baju adat Riau, Melayu. Saya pesan langsung dari Pekanbaru, tapi tadi saya cari sarungnya nggak ketemu, jadi pakai sarung Makassar. Ya kita memang tiap Kamis pekan keempat pakai baju adat nasional sebagai upaya merawat kekayaan bangsa,” kata gubernur, dilansir dari Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id

Namun ada yang aneh dari baju adat Riau dikenakan Ganjar Pranowo. Saat hendak disuntik, ia tidak menyingsingkan baju panjang di lengan kirinya, melainkan melepas resleting yang dipasang pada ujung potongan kain di atas ketiak. 

Ternyata, Ganjar memang sudah mempersiapkan hal itu. Sadar untuk menyingsingkan lengan panjang saat vaksinasi cukup repot, ia mendesain khusus baju adat Riaunya dengan memasang resleting di bagian lengan kiri. 

“Saya kan ditanya besok mau pakai baju adat apa? Saya jawab Riau. Kemudian staf saya bilang, tapi itu kan lengan panjang Pak. Langsung saya panggil penjahit saya. Gimana caranya biar tidak perlu ditarik. Akhirnya dibuatkan resleting di lengan atas,” ucap orang nomor satu di Jawa Tengah. 

Ganjar Pranowo mengatakan terinspirasi dari bupati Sragen yang saat penyuntikan vaksin juga mendesain bajunya dengan memasang resleting di lengan. Bedanya, jika Bupati Sragen memasang resleting di tengah lengan, baju Ganjar dipasang resleting di bagian atas lengan sehingga kain lengan kirinya bisa dilepas. 

“Saya terinspirasi dari bupati Sragen, tapi dia disobek tengahnya. Kata penjahit saya, jangan Pak, biar tidak kelihatan mengubah desainnya, jadi dipasang di atas dan diputar. Ini hanya 15 menit saya bawa bajunya ke penjahit, kemudian direparasi. Lebih efektif untuk vaksinasi,” jelasnya.

Lebih lanjut gubernur Jateng menerangkan, setelah vaksinasi dosis kedua ini diharapkan vaksinasi akan berlangsung sukses. Bersama jajaran Forkompimda, pihaknya telah membuktikan proses vaksinasi aman. 

“Buktinya kami sehat-sehat saja, tidak ada dampak apa pun, baik kemarin setelah vaksin dosis pertama, juga pada vaksin dosis kedua ini. Kami harap proses vaksinasi di Jateng berjalan lancar dan seluruh masyarakat mendukung,” pungkasnya.

(redaksi)