Hard News

Disebut Punya Istana Mewah, Vladimir Putin: Itu Bukan Punya Saya

Global

26 Januari 2021 14:31 WIB

Istana mewah di tepi Laut Hitam yang disebut milik Presiden Rusia Vladimir Putin (Dok. YouTube/Alexei Navalny)

Solotrust.com - Video berjudul Istana Putin sempat viral di media sosial Rusia pekan lalu dan telah ditonton hingga lebih dari 86 juta kali. Atas klaim itu, Presiden Vladimir Putin pun membantah istana mewah yang ditampilkan dalam video Alexei Navalny adalah miliknya.

Istana mewah berada di tepi Laut Hitam, diduga dibiayai seorang miliarder yang punya kedekatan dengan Putin. Tempat itu disebut punya sejumlah fasilitas mulai dari kasino, arena skating hingga kebun anggur.



Video Alexei Navalny sempat memicu keriuhan di Rusia. Ribuan orang turun ke jalan melakukan aksi demonstrasi menuntut pembebasan Alexei Navalny pada Sabtu (23/01/2021) lalu.

Pria 44 tahun itu merupakan pemimpin oposisi paling terkemuka di Rusia. Navalny dipenjara selama 30 hari sejak pekan lalu atas tuduhan melakukan pelanggaran pembebasan bersyarat.

Alexei Navalny berhasil selamat dari serangan racun mematikan pada Agustus 2020 lalu. Dia kemudian ditangkap sekembalinya ke Moskow dari Berlin pada 17 Januari.

Putin menyebut video istana itu hanyalah bentuk kompilasi dan montase. Menurutnya video itu sangat membosankan.

"Tidak ada yang terdaftar di sana sebagai properti milik saya atau kerabat dekat saya, dan itu tidak pernah terjadi," tegas Putin dalam konferensi video.

Dia mengatakan telah menyaksikan sebagian kecil dari video itu. Putin mengaku tak punya banyak waktu untuk menonton semuanya.

Sementara itu, Reuters mengabarkan, Putin mengatakan tidak ada anak di bawah umur boleh ambil bagian dalam aksi demonstrasi jalanan pro-Navalny. Dia menambahkan, polisi juga harus bertindak sesuai hukum berlaku. Presiden menegaskan unjuk rasa pada Sabtu kemarin yang menyebabkan penangkapan massal adalah tindakan ilegal.

"Tidak seorang pun bisa berusaha untuk mencapai tujuan dan sasaran ambisius mereka, terutama dalam politik, melalui aksi demonstrasi," kata Putin merujuk pada Navalny, dikutip dari BBC, Selasa (26/01/2021).

Tim Navalny merilis video itu setelah dia dipenjara sekembalinya ke Moskow. Menurut penyelidikan tim Navalny, properti itu menelan biaya US$1,37 miliar dan dibayar dengan uang suap terbesar dalam sejarah.

"[Mereka] membangun istana untuk bos mereka dengan uang ini," kata Navalny dalam video itu.

Selama bertahun-tahun Navalny mengkritik pemerintahan Putin di media sosial. Dia menuduh pemimpin Rusia itu melakukan patronase feodal dan menjalankan sistem yang penuh dengan "pencuri".

Video Navalny juga menuduh Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia memiliki sekira 27sq mil (70sq km) tanah di sekitar istana, dekat resor Gelendzhik. (and)

(redaksi)