Hard News

800 Nakes Jateng Ikuti Vaksinasi Covid-19, 18 Orang di Solo Dicoret dari Daftar

Sosial dan Politik

15 Januari 2021 11:27 WIB

Screenshot rekaman video tenaga kesehatan menunjukkan Vaksin Sinovac ( (Dok. YouTube Setpres)

SEMARANG, solotrust.com – Vaksinasi Covid-19 hari pertama di Jawa Tengah (Jateng), Kamis (14/01/2021), diikuti 800 orang tenaga kesehatan (Nakes). Vaksinasi dilakukan di 68 fasilitas kesehatan, mulai dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), rumah sakit, balai kesehatan masyarakat, dan klinik.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo dalam konferensi pers dalam jaringan (Daring), Kamis (14/01/2021) sore. Menurutnya, ratusan nakes mendapatkan vaksinasi ada di dua kota, yakni Semarang dan Solo.



Sementara di Kabupaten Semarang, terdapat kendala teknis menyebabkan proses registrasi ulang pada aplikasi milik KPCPEN (Komisi Penanggulangan Covid-19 untuk Pemulihan Ekonomi Nasional) bermasalah.

“Belum semua mendaftar ulang. Di tiga daerah itu (Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan Surakarta) ada gangguan sistem, terutama di Kabupaten Semarang agak terganggu, namun sekitar 30 menit yang lalu sudah oke lagi. Itu karena ada perbaikan di aplikasi dari pusat,” paparnya, dilansir dari Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id.

Hasilnya, di Kabupaten Semarang, nakes calon penerima imunisasi belum bisa mendaftar ulang dan melakukan vaksinasi pada hari pertama. Namun, menurut Yulianto Prabowo, ada enam orang pejabat daerah Kabupaten Semarang telah menerima suntikan perdana vaksin Covid-19 produksi Sinovac.

Pihaknya merinci, dari 800 orang nakes telah divaksinasi, terdapat mereka yang belum layak menerima suntik vaksin. Ada pula, mereka yang tidak hadir, padahal sudah menerima jadwal imunisasi di hari tersebut.

“Kota Semarang yang daftar (ulang) 601 orang, sebanyak 470 (orang) melakukan suntik vaksin. Ada 61 orang ditunda karena alasan kesehatan dan tak hadir sebanyak 70 orang. Sementara di Solo dari total 366 orang, sebanyak 330 orang divaksin, 18 orang ekslusi (dikeluarkan dari daftar), sedangkan 18 (orang) lagi ditunda,” terang Yulianto Prabowo.

Adapun, rincian fasilitas kesehatan yang melayani adalah 37 Puskesmas, tujuh rumah sakit, dan satu Balkesmas di Kota Semarang. Sementara di Kota Solo ada tujuh puskesmas, 15 rumah sakit, serta satu klinik melakukan suntik vaksin kepada nakes.

Ia menyebut, belum menerima laporan detail terkait absennya 70 orang di Kota Semarang yang seharusnya menerima imunisasi. Bisa jadi karena pihak bersangkutan ada kepentingan atau tugas.

Yulianto Prabowo berharap, mereka yang tidak hadir dalam penyuntikan vaksin di hari perdana bisa menjalaninya pada penjadwalan ulang.

“Kami akan klarifikasi dulu alasannya apa. Kalau alasan tak bisa dipertanggungjawabkan tentunya ada langkah berikutnya. Bisa berupa persuasi atau edukasi. Untuk langkah represif itu langkah paling belakang,” tegas dia.

(redaksi)

Berita Terkait

Berita Lainnya