Hard News

PWI Solo Apresiasi Komitmen Solotrust.com Melawan Hoax

Jateng & DIY

23 Januari 2018 14:49 WIB

Ketua PWI Solo Anas Syahirul menandatangani pernyataan bersama solotrust.com untuk melawan hoax saat acara Website Launching & Gathering event di Solo Paragon Mall, Selasa (23/1).

SOLO - solotrust.com    Sebagai media online pertama di kota Solo yang telah diverifikasi oleh Dewan Pers, solotrust.com berkomitmen untuk melawan segala informasi yang bersifat hoax, berita bohong atau palsu.
 
Manajer Operasional solotrust.comWidiyanto mengatakan bahwa pihaknya akan membangun pemberitaan terpercaya sesuai namanya, tentang kota Solo, kawasan Solo Raya dan Jawa Tengah. "Semoga solotrust akan berkembang menjadi media online yang bisa menjadi media yang dipercaya masyarakat," ujarnya di sela peluncuan website solotrust kemarin, Selasa (23/1).
 
Solotrust.com merupakan kanal berita online dari TA Media Group yang secara resmi diluncurkan di Food Factory, Solo Paragon Mall, Selasa (23/1). Acara Website Launching & Gathering Event solotrust.com tersebut diawali dengan Talkshow. Bersama Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jimmy Silalahi Dewan Pers Indonesia, dan Anas Syahirul Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Solo. Juga dilakukan penandatanganan oleh tokoh-tokoh yang hadir untuk bersama solotrust.com melawan hoax.

 
 
Terkait komitmen solotrust.com untuk melawan hoax, Ketua PWI Solo, Anas Syahirul mengapresiasi nama solotrust sebab sudah mencerminkan komitmen melawan berita bohong. "Saya berharap nama ini bisa dijaga dan diaplikasikan secara real. Bagaimana solotrust menghadirkan berita-berita yang benar-benar terpercaya yang menjadi antitesa berita bohong, palsu atau hoax," ujarnya.
 
Pihaknya berharap, solotrust.com menyajikan berita-berita dengan kaidah jurnalistik dan kaidah verifikasinya kuat. Ia yakin kepercayaan masyarakat terus mengalir bila komitmen tersebut konsisten diaplikasikan. Terlebih dalam menghadapi tahun politik di 2018-2019 ke depan.
 
"Apalagi di tahun politik nanti akan banyak muncul portal-portal yang seakan menjelma sebagai portal berita. Padahal bisa jadi diciptakan untuk kepentingan-kepentingan sesaat. Butuh peran dari semua pihak, dari dunia jurnalistik sendiri, stakeholder, pemerintah dan yang paling penting adalah konsumen yaitu masyarakat," paparnya.
 
Menurut Anas, penting untuk memberikan pendidikan ke masyarajat untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang cepat menyebar sementara masih diragukan kebenarannya. "Mari kita didik masyarakat untuk cerdas dalam memgkonsumsi berita. Mari bersama-sama membangun kota Solo sekitarnya sebagai suatu komunitas yang menghadirkan dinamika masyarakat yang baik untuk kemajuan bersama," tuturnya. ( Arum )


(wd)