Hard News

Harun Yahya Divonis 1075 Tahun Penjara Atas Kasus Kejahatan Seksual

Hukum dan Kriminal

12 Januari 2021 13:31 WIB

Adnan Oktar yang juga dikenal sebagai Harun Yahya ditangkap di rumahnya, Istanbul [Foto: Al Jazeera/Reuters]

Solotrust.com - Adnan Oktar, penulis buku sekaligus pendakwah dijatuhi hukuman penjara 1075 tahun setelah dinyatakan bersalah dalam kasus kejahatan seksual. Vonis ini dikeluarkan pengadilan di Istanbul, Turki, Senin (11/01/2021).

Stasiun televisi NTV melaporkan, kejahatan yang dituduhkan kepada Adnan Oktar mencakup kekerasan seksual, pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, penipuan serta upaya melakukan spionase politik dan militer. Menurut jaksa, Adnan Oktar memimpin organisasi yang digambarkan sebagai organisasi kriminal.



Pengadilan atas pria flamboyan itu digelar sejak September 2019 setelah ia ditangkap pihak berwajib bersama ratusan pengikutnya pada 2018. Adnan Oktar dikenal sebagai pendakwah kontroversial. Ia kerap menyampaikan materi khotbah di televisi ditemani sejumlah wanita cantik

Media Turki melaporkan sebanyak 166 pengikut Adnan Oktar telah ditangkap, sementara 235 orang lainnya sedang dicari. Mereka terpaksa diamankan lantaran dicurigai melakukan serangkaian tindakan pelanggaran, termasuk menjalankan organisasi kriminal, pelanggaran pajak, pelecehan seksual, dan undang-undang antiterorisme.

Kantor berita pemerintah, Andalou mengabarkan Adnan Oktar termasuk dalam daftar orang paling dicari unit kejahatan keuangan. Ia ditangkap saat tengah bersiap untuk melarikan diri. Lebih dari 50 senjata berikut amunisinya turut disita saat penggerebekan.

Sebelum digelandang petugas, Adnan Oktar mengatakan kepada media apa yang dituduhkan padanya adalah kebohongan semata dan bagian dari permainan Inggris. Kepada surat kabar Cumhuriyet, Adnan Oktar menyebut operasi penggerebekan tersebut merupakan pesanan dari intelijen Inggris.

"Intelijen Inggris sudah lama menginginkan operasi dilakukan terhadap kami. Sebuah delegasi telah dikirim ke Turki dalam hal ini. Permintaan ini disampaikan kepada [Presiden Recep Tayyip Erdogan] saat berkunjung ke Inggris," katanya, dikutip dari BBC, Selasa (12/01/2021).

Adnan Oktar sendiri memang cukup populer, baik di Turki maupun negara-negara lain berkat pandangan-pandangannya. Ia telah beberapa kali ditangkap pihak kepolisian dan harus mendekam di penjara.

Melansir Al Jazeera, pandangan kontroversial Oktar pun merembet ke teori evolusi yang menurutnya merupakan akar dari kekerasan global. Menurut situs yang dia kelola, Adnan Oktar telah menulis lebih dari 300 buku yang telah diterjemahkan ke dalam 73 bahasa dengan nama pena Harun Yahya. Salah satu buku terkenalnya berjudul 'Atlas Penciptaan'.

Adnan Oktar ditangkap di Istanbul oleh unit kejahatan keuangan polisi kota setelah operasi di lima provinsi. Menurut harian Turki Hurriyet, pasukan keamanan menyita persenjataan, pelindung tubuh, dan kendaraan lapis baja di kediaman sang televangelis.

Oktar adalah pembawa acara program bincang-bincang di saluran televisinya, A9. Dia kerap menyampaikan materi keagamaan ditemani para penari berpakaian seksi yang dia sebut sebagai 'anak kucing'.

Seorang kritikus menyebut Adnan Oktar menjalankan aliran sesat. Dia mengoperasikan saluran televisinya sendiri dalam berdakwah.

Kepala Badan Urusan Agama Diyanet Turki, Ali Erbas, menyebut Oktar kemungkinan telah kehilangan keseimbangan mentalnya. Ia pun dibawa ke Rumah Sakit Negara Bagian Haseki di Istanbul untuk pemeriksaan medis pascapenangkapannya.

Sementara itu, regulator penyiaran Turki telah mengeluarkan penangguhan lima episode atas kasus tersebut, dengan mengatakan program acara Adnan Oktar melanggar kesetaraan gender dan hak-hak perempuan. (and)

(redaksi)