Ekonomi & Bisnis

Influencer Jadi Pilihan Tepat Promosi Saat Pandemi

Ekonomi & Bisnis

8 Januari 2021 12:23 WIB

Ilustrasi

SOLO, solotrust.com- Tidak dipungkiri, masa pandemi membuat roda perekonomian terhambat. Banyak perusahaan merugi karena turunnya minat beli masyarakat. Maka dari itu, untuk tetap bertahan dan eksis di dunia bisnis, perusahaan perlu mengatur strategi sebagai upaya menghindari kemungkinan gulung tikar dalam waktu dekat.

Untuk itu, PR (Public Relation) di dalam suatu perusahaan diperlukan untuk mengatur strategi promosi yang menarik. Sebelum membuat strategi, PR harus menganalisis ketertarikan konsumen atau dalam hal ini adalah masyarakat luas. Ketertarikan konsumen berbeda-beda tergantung pada segmentasi usia, gender, pekerjaan, hobi, dan lain sebagainya. Kebutuhan konsumen juga mengalami perubahan di masa pandemi ini yang lebih fokus kepada kebutuhan harian dan kesehatan, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan yang bergerak di luar bidang tersebut.



Salah satu strategi yang bisa digunakan yaitu penggunaan Influencer sebagai media promosi yang lebih kreatif dan menarik bagi masyarakat. Menurut Hariyanti & Wirapraja dalam Jurnal Pengaruh Influencer Marketing sebagai Strategi Pemasaran Digital Era Modern (2018) menuliskan bahwa influencer adalah seseorang atau figur dalam media sosial yang memiliki jumlah pengikut yang banyak atau signifikan, dan hal yang mereka sampaikan dapat mempengaruhi perilaku dari pengikutnya.

Sebut saja Rachel Vennya, Tasya Farasya, Raditya Dika, Arief Muhammad sebagai influencer yang menciptakan konten di kanal media sosial mereka sehingga menginspirasi jutaan followers dan masyarakat khususnya pada masa pandemi ini dimana intensitas penggunaan internet lebih banyak diakses. Hal ini dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menjalin kerjasama guna membantu memromosikan produk.

Penggunaan Influencer saat ini marak menjadi pilihan bagi banyak perusahaan. Selain lebih menarik, Influencer memiliki ciri khas masing-masing yang berdampak besar bagi para pengikutnya di Twitter, Instagram, YouTube hingga TikTok. Sehingga menarik minat masyarakat terhadap produk yang dipakai oleh idolanya.

Tidak hanya para influencer papan atas, banyak perusahaan juga memanfaatkan micro-influencer. “Influencer mikro adalah para ahli yang memiliki pengetahuan yang baik tentang produk, layanan, dan sektor yang mereka promosikan,” ujar Olivier Girard, Customer Success Director Digimind, saat mengisi konferensi Social Media Week Jakarta 2019, Rabu (13/11). Dengan penggunaan mikro influencer yang banyak jumlahnya, diharapkan penyampaian promosi menjadi lebih maksimal.

Jika suatu perusahaan sedang mengalami masa sulit, maka penggunaan Influencer bisa menjadi pilihan tepat untuk membantu mempromosikan produk dan mempertahankan bisnis di masa pandemi ini.

 

(Penulis: Rayya Bethy, mahasiswa S2 Manajemen Komunikasi UNS)

(wd)