Hard News

Begini Cara Seniman Lindungi Badak Sumatra

Hard News

23 Januari 2018 09:36 WIB

(Dok. Instagram @kementerianlhk)

SOLO, solotrust.com – Melalui seni, seniman bisa juga turut berperan dalam upaya pelestarian satwa liar. Dengan melibatkan para seniman, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Tim Badak menggelar “Pameran Seni dan Lelang Amal” di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) di Jakarta pada 19-21 Januari 2018. Tak hanya seniman Indonesia, acara ini juga melibatkan seniman luar negeri.

Dari dalam negeri, seniman yang terlibat adalah Naela Ali, Diela Maharanie, The Popo, Mochtar Sarman, Reza Mustar, dan Citra Marina. Dari luar negeri, seniman yang terlibat adalah Joe Rohde, Morgan Richardson, Zsolt Hormay, dan Paul Hilton.



Dalam acara ini, dipertunjukkan berbagai karya seni yang terinspirasi oleh Badak Sumatera. Seluruh karya seni ini akan tersedia untuk dilelang melalui situs www.charitybuzz.com sampai tanggal 7 Februari 2018. Seluruh hasil dari karya seni yang dilelang tersebut akan disumbangkan kepada program konservasi Badak Sumatra.

Dilansir dari KHLK, populasi Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatranensis) di Indonesia terdapat di tiga tempat yakni Taman Nasional (TN) Gunung Leuser, TN Way Kambas, dan TB Bukit Barisan Selatan. Berdasarkan Population and Habitat Viability Assessment (PHVA) tahun 2015, populasi satwa ini diperkirakan hanya sekitar 100 individu. Keberadannya pun terancam punah akibat perambahan, perubahan fungsi hutan menjadi areal perladangan, pemukiman, perkebunan, tekanan inbreeding, dan juga perburuan.

Badak adalah salah satu spesies yang paling terancam punah di planet ini. Terdapat lima spesies badak di dunia dan dua di antaranya berada di Indonesia yakni Badak Sumatra dan Badak Jawa. Badak Sumatra yang mempunyai ukuran paling kecil dari semua spesies badak adalah yang paling terancam dari perubahan fungsi hutan dan perburuan.

“Kondisi badak Sumatra telah menjadi fokus Pemerintah Indonesia dengan memasukkan badak Sumatra sebagai spesies dilindungi dan target peningkatan populasi. Bekerja sama dengan mitra LSM dan masyarakat, upaya perlindungan, program pengembangbiakan serta penelitian telah dilaksanakan untuk melestarikan spesies ini.

Badak Sumatra merupakan bagian dari warisan biologis Indonesia dan harus dipertahankan untuk generasi mendatang. Generasi muda Indonesia pada akhirnya akan memiliki tanggung jawab untuk menyelamatkan bukan hanya badak, tapi juga keanekaragaman hayati Indonesia yang kaya.

"Pameran seni ini merupakan contoh yang baik bagaimana orang-orang yang berasal dari latar belakang, budaya, dan organisasi yang berbeda-beda dapat bekerja bersama untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati negara ini," demikian pesan Menteri LHK Siti Nurbaya yang disampaikan oleh Dirjen KSDAE Wiratno seperti dilansir dari menlhk.go.id.

“Setiap program konservasi Badak Sumatra memerlukan pendekatan kolaboratif dan kerja sama, tidak hanya dari institusi atau organisasi, namun juga komunitas, dan publik. Kami mengerti bahwa informasi mengenai makhluk yang indah ini sangatlah penting, sehingga mereka dapat mengerti, mencintai, dan mendukung Konservasi Badak Sumatera serta melakukan tindakan kolaboratif untuk mengatasi penurunan ini,” tambah Susie Ellis selaku Direktur International Rhino Foundation dalam acara tersebut. 

(Lin)

(way)