Hard News

Diluncurkan, Mobile Lab Varian Bus untuk Percepatan 3T di Daerah

Sosial dan Politik

17 Desember 2020 14:31 WIB

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Doni Monardo (kanan) bersama Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza (kiri) secara resmi melepas keberangkatan mobile laboratorium Biosafety Level 2 atau BSL-2 varian bus di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (16/12). (Foto: Humas BNPB/Danung Arifin)

JAKARTA, solotrust.com- Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo bersama Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza secara resmi melepas keberangkatan mobile laboratorium Biosafety Level 2 atau BSL-2 varian bus di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (16/12/2020).

Ketua BPPT, Hammam Riza, mengatakan peluncuran mobile lab BSL-2 akan membantu proses 3T atau tracing, testing, dan treatment di beberapa daerah untuk mempercepat upaya penanganan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.



"Untuk testing, tracing, dan treating yang juga kita bisa mengimprovisasi dengan tracking yang saat ini juga kita sedang upayakan pengembangan aplikasi," jelasnya, dilansir dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, bnpb.go.id.

Selain itu, kehadiran mobile lab BSL-2 sebagai salah satu hasil inovasi dari peneliti dan perekayasa BPPT itu juga dapat membantu peningkatan kapasitas uji sampel spesimen Covid-19 di daerah, sehingga prosesnya dapat lebih dipercepat, dipersingkat, dan lebih akurat.

Sebagaimana diketahui, hingga saat ini kapasitas pengujian sampel Covid-19 sudah mencapai 95 persen dari target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), namun ada beberapa wilayah mengalami kesulitan dalam pengujian sampel.

"Kapasitas pengujian di Indonesia saat ini telah mencapai 95 persen dari yang ditargetkan oleh WHO. Namun, sebagian labolatorium masih terpusat di beberapa kota besar dan masih menunggu waktu di dalam pengujian spesimen tersebut," ujar Hammam Riza.

Mobile lab BSL-2 varian bus itu masih mengusung konsep sama, yakni mobile, aman, dan akurat.

"Memiliki konsep yang sama dan dibangun dengan upaya penyempurnaan," kata Hammam Riza.

Mobile lab BSL-2 varian bus ini memiliki beberapa kelebihan dibanding generasi mobile lab sebelumnya, antara lain dibangun dengan platform bus, untuk memperkuat konsep mobilitas, sehingga dapat mudah dioperasikan di daerah yang membutuhkan.

Mobile lab terbaru ini juga terdapat penambahan fasilitas untuk ekstraksi RNA, sehingga dapat menggunakan reagen lebih bervariasi (metode magnetic beads) untuk menjaga keberlanjutan pengujian.

"Penambahan fasilitas untuk ekstraksi RNA sehingga menggunakan reagen yang bervariasi," jelas Hammam Riza.

Selanjutnya ada pula beberapa pengembangan layout peralatan untuk meningkatkan akurasi data dan keamanan personel penguji. Pada mobile lab juga terdapat penyempurnaan sistem mekanik pintu yang dapat dibuka tutup secara touchless guna menghindari adanya kontaminasi.
 

(redaksi)