Hard News

Libur Akhir Tahun, Jateng Siapkan Operasi Yustisi dan Tes Antigen

Sosial dan Politik

15 Desember 2020 09:51 WIB

Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Dok. Slam/Humas Jateng)

SEMARANG, solotrust.com – Mengantisipasi penyebaran Covid-19 saat libur akhir tahun, pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) akan melakukan operasi yustisi di kawasan rest area. Selain itu juga dipersiapkan tes antigen deteksi Covid-19 bagi pendatang.

Hal itu dikatakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, seusai menghadiri rapat virtual persiapan transportasi menghadapi Natal dan Tahun Baru, Senin (14/12/2020). Dalam rapat dipimpin Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, disepakati beberapa poin, di antaranya pemeriksaan antigen bagi mereka yang menggunakan transportasi umum.



Ia juga menegaskan, acara mengundang banyak orang di Jawa Tengah akan diminimalisasi. Pengetatan terhadap pendatang juga dilakukan.

“Tadi bersepakat yang mau naik angkutan umum, transportasi udara, kereta, dan bus, mesti ada rapid test antigen. Hitung-hitungannya akan deteksi lebih baik lagi, lebih akurat (dibanding rapid test antibodi),” paparnya, dilansir dari Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id.

Selain itu, untuk mengurai kerumunan yang dimungkinkan terjadi, Pemprov Jateng menyiapkan pos kontrol dan operasi yustisi. Operasi akan digelar pada titik-titik rawan kerumunan, seperti rest area.

“Di rest area akan dipersiapkan tempat untuk lakukan kontrol, sehingga tak terjadi kerumunan. Jawa Tengah akan siapkan yustisi di sana, Satpol PP, juga kepolisian dibantu TNI. Sekaligus Dinkes untuk bisa ambil sampling test untuk lakukan pengamanan. Rencananya akan di beberapa titik,” imbuh Ganjar Pranowo.

Sementara guna mengantisipasi penambahan kasus Covid-19, Pemprov Jateng juga menyiapkan tempat karantina terpusat. Beberapa tempat sudah disiapkan, seperti Asrama Haji Donohudan dan BPSDMD Provinsi Jawa Tengah. Ia menyebut, kesiapan juga telah dilakukan  bupati dan wali kota di wilayah Jateng.

“Kalau dites lolos, sehat, ya tidak apa-apa, tapi kalau mbolos artinya tak lolos seleksi, tapi nekat, bukan tidak mungkin akan dikarantina,” pungkas Ganjar Pranowo. 

(redaksi)

Berita Terkait

Berita Lainnya