Serba serbi

Pertama di Dunia, Inggris Setuju Gunakan Vaksin Pfizer-BioNTech

Kesehatan

3 Desember 2020 12:31 WIB

Inggris akan mulai memvaksinasi warganya awal minggu depan setelah mendapat 800 ribu dosis dari pusat manufaktur Pfizer di Belgia [Foto: Handout via Reuters]

Solotrust.com - Inggris pada Rabu (02/12/2020) menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech. Negara ini bahkan telah menyatakan vaksin itu akan diluncurkan mulai pekan depan.

“Pemerintah hari ini telah menerima rekomendasi dari Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan (MHRA) independen untuk menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech,” kata pemerintah setempat dalam sebuah pernyataan.



"Vaksin akan tersedia di seluruh Inggris mulai minggu depan," lanjutnya, dikutip dari Aljazeera, Kamis (03/12/2020).

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson memuji perkembangan tersebut sebagai kabar luar biasa.

"Perlindungan vaksinlah yang pada akhirnya akan memungkinkan kita untuk mendapatkan kembali hidup kita dan membuat ekonomi bergerak lagi," ujarnya.

Penghuni panti jompo, staf kesehatan dan perawatan, orang lanjut usia (Lansia), dan orang-orang yang secara klinis sangat rentan penularan Covid-19 akan menjadi pihak pertama penerima vaksin.

Seperti diketahui, Inggris menjadi negara dengan kasus Covid-19 tinggi di Eropa dengan lebih dari 1,6 juta kasus virus corona baru sejak pandemi dimulai pada akhir 2019. Menurut data resmi, lebih dari 59 ribu warga meninggal akibat paparan virus ganas itu.

Pfizer yang berbasis di Amerika Serikat (AS) dan mitranya dari Jerman, BioNTech, serta perusahaan biotek AS Moderna, telah melaporkan temuan awal tentang efektivitas lebih dari 90 persen. Ini merupakan tingkat yang sangat tinggi dalam uji coba vaksin mereka. Keduanya didasarkan pada teknologi messenger RNA (mRNA) baru.

Pfizer mengatakan, otorisasi penggunaan vaksin di Inggris ini menandai momen bersejarah dalam perang melawan Covid-19.

"Otorisasi ini adalah tujuan yang telah kami upayakan sejak kami kali pertama menyatakan bahwa sains akan menang. Kami memuji MHRA atas kemampuan mereka untuk melakukan penilaian yang cermat dan mengambil tindakan tepat waktu untuk membantu melindungi masyarakat Inggris," kata CEO Albert Bourla.

“Saat kami mengantisipasi otorisasi dan persetujuan lebih lanjut, kami fokus untuk bergerak dengan tingkat urgensi yang sama untuk memasok vaksin berkualitas tinggi dengan aman di seluruh dunia.”

Satu hal menjadi catatan, vaksin Pfizer harus disimpan dan dikirim pada suhu sangat dingin sekira minus 70 derajat Celcius. Ini tentunya menjadi tantangan dalam pendistribusian vaksin ke seluruh dunia.

Pfizer mengatakan telah mengembangkan wadah pengiriman yang menggunakan es kering untuk menjaga vaksin tetap dingin. Sensor berkemampuan GPS akan memungkinkan perusahaan untuk melacak setiap pengiriman dan memastikannya tetap dingin. (and)

(redaksi)