Hard News

Pasar Tradisional di Boyolali Ditutup Sementara, 2 Orang Positif Corona

Jateng & DIY

1 Desember 2020 09:48 WIB

Ilustrasi pasar (Pixabay)

BOYOLALI, solotrust.com - Pasar tradisional di Desa Dibal Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali diutup sementara. Hal itu menyusul dua warganya yang tinggal di lingkungan pasar dinyatakan positif virus corona (Covid -19).

"Pasar ditutup mulai Senin (30/11/2020) karena ada dua warga yang tinggal di lingkungan pasar dinyatakan positif Covid-19," kata Ketua Satgas Covid-19 Desa Dibal, Budi Setiyono kepada wartawan, Selasa (01/12/2020).



Ia menjelaskan, penutupan pasar Dibal untuk melindungi para pedagang dan pembeli dari penularan Covid-19 di lingkungannya. Selama pasar ditutup dari aktivitas jual beli, dilakukan penyemprotan cairan disinfektan agar lingkungan pasar steril dari virus corona. Penyemprotan disinfektan tidak hanya dilakukan di dalam pasar saja, namun termasuk di luar pasar.

"Penyemprotan disinfektan dilakukan selama tiga hari berturut-turut mulai Minggu (29/11/2020), Senin ini, dan kemudian pada Selasa (01/12/2020)," kata Budi Setiyono.

Menurutnya, pasar akan kembali dibuka kegiatan jual beli pada Rabu (02/12/2020) dengan penjagaan protokol kesehatan ketat oleh petugas Linmas Desa Dibal. Pedagang dan pembeli di Pasar Dibal wajib mengenakan masker dengan menjaga jarak dan sering mencuci tangan dengan sabun.

"Petugas melarang baik pedagang maupun pembeli yang tidak mengenakan masker masuk ke dalam pasar. Mereka akan diminta pulang jika ketahui tidak memakai masker di pasar," tegas Budi Setiyono.

Dua warga di lingkungan Pasar Dibal terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil tes usap bernisial JS dan DN. Berdasarkan perkembangan data Covid-19 melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali hingga Senin, jumlahnya bertambah 33 kasus sehingga secara akumulasi menjadi 2.032 kasus.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Ratri S Survivalina, jumlah akumulasi positif Covid-19 sebanyak 2.032 kasus dengan rincian pasien dirawat di rumah sakit 195 kasus, isolasi mandiri 391 kasus, dinyatakan sembuh 1.381 kasus, dan meninggal dunia 65 kasus.

"Wilayah Kabupaten Boyolali dengan skor Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) Covid-19 dengan nilai 1,84 atau masuk zona risiko sedang atau warna oranye," ungkapnya. 

Kendati demikian, Ratri S Survivalina terus meminta masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan dengan menghindari adanya kerumunan, selalu memakai masker saat keluar rumah, dan sering mencuci tangan dengan sabun. Hal ini cukup efektif mengurangi penularan penyebaran Covid-19 di Boyolali.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat jangan meremehkan memakai masker dan tetap menjaga pola hidup bersih seperti program gerakan masyarakat (Germas) cukup efektif mengurangi penularan Covid-19. (Jaka)

(redaksi)

Berita Terkait

Berita Lainnya