Solotrust.com - Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu negara dengan kasus kematian tinggi akibat virus corona (Covid-19). Universitas Johns Hopkins mencatat hingga Rabu (18/11/2020) kemarin ada lebih dari seperempat juta orang meninggal karena virus ganas itu.

Melansir Aljazeera, Kamis (19/11/2020), AS yang kini telah mencatat 250.029 angka kematian, sejauh ini menjadi negara dengan jumlah kematian tertinggi dunia di atas Brasil dengan 166.699 kematian, diikuti India dengan 130.993 kematian, dan Meksiko dengan 99.026.

Presiden Donald Trump sendiri terkesan menganggap enteng ancaman virus corona. Terbukti, ia jarang mengenakan masker dan mengumpulkan massa dalam jumlah besar saat berkampanye pemilihan presiden beberapa waktu lalu.

Protokol kesehatan belum diterapkan secara baik di Negeri Paman Sam. Aturan menjaga jarak, pemakaian masker, dan protokol kesehatan lainnya tidak diikuti secara merata oleh warga di beberapa wilayah AS, meskipun terjadi lonjakan kasus dan angka kematian.

Sementara itu, munculnya lonjakan kasus dan angka kematian Covid-19 membuat pemerintah Kota New York membatalkan kelas tatap muka dan menutup sekolah pada Rabu (18/11/2020) kemarin.

AS baru-baru ini mencatat lebih dari seribu kasus kematian dan 150 ribu kasus baru setiap hari. Daerah seperti Midwest yang berupaya menghindari gelombang pertama dan kedua infeksi virus corona juga mengalami lonjakan mengkhawatirkan.

Sementara itu, dua jenis vaksin percobaan baru-baru ini bekerja dengan baik dalam suatu pengujian. Hal ini tentu saja menawarkan harapan baru bagi warga AS dan dunia.

Di lain pihak, Presiden AS terpilih Joe Biden telah mengimbau warga untuk senantiasa memakai masker dan menjaga jarak sampai vaksin tersedia secara luas. (and)

(redaksi)