Pend & Budaya

Kenang Ki Seno Nugroho, Sujiwo Tejo Menyesal Tak Temui Almarhum Saat Wayangan

Budaya

12 November 2020 19:35 WIB

Ekspresi mendiang Ki Seno Nugroho kala diberitahu Sujiwo Tejo meninggalkan tempat wayangan (Instagram-@president_jancukers)

Solotrust.com - Seniman Sujiwo Tejo dalam akun Instagramnya @president_jancukers, Rabu (11/11/2020), mengenang kembali saat-saat terakhir ketika menyambangi almarhum Ki Seno Nugroho yang tengah mendalang di Sedayu Bantul Yogyakarta.

Merasa tak enak hati menganggu Ki Seno Nugroho yang tengah mendalang, Sujiwo Tejo datang dan pulang pun secara diam-diam. Siapa sangka kejadian itu menjadi kenangan terakhir dan pahit bagi Sujiwo Tejo lantaran beberapa bulan kemudian Ki Seno Nugroho mengembuskan napas terakhir.



"Tujuh Hari Ki Seno. Harusnya di Sedayu Juli lalu itu aku pamit karena ada kerjaan di Yogya, tapi kalau pakai pamitan akan mengganggu wayangan. Entah siapa itu yang ngontak beliau bahwa aku hadir mblusuk saat wayangan sudah mulai. Sedih," tulis Sujiwo Tejo dalam unggahannya.

Dalam video yang diunggah, tampaknya mendiang Ki Seno Nugroho menyadari kedatangan Sujiwo Tejo karena ada yang memberi tahu.

"Pak Sujiwo Tejo di belakang pakeliran," ungkap almarhum Ki Seno Nugroho saat membaca pesan singkat WhatsApp yang masuk lewat telepon selulernya.

"Mau apa ini ya, mau pasang santet mungkin ya?" seloroh Ki Seno Nugroho yang masih tetap mendalang menanggapi kehadiran Sujiwo Tejo di belakang layar kelir.

Saat mengetahui Sujiwo Tejo sudah pergi, terlihat raut kecewa dari Ki Seno. Menyadari video menampakkan raut muka kecewa mendiang Ki Seno Nugroho, Sujiwo Tejo pun menuliskan komentar pada unggahannya.

"Sedih juga lihat ekspresi Ki Seno waktu nanya tentang aku, 'haaah, wis metu (sudah keluar-red)?" tulis Sujiwo Tejo.

Dalam caption-nya, Sujiwo Tejo juga menyampaikan pesan guru para dalang, Ki Gondo Darman untuk selalu menyempatkan bersilaturahmi dengan teman.

"Wasiat almarhum guru para dalang Ki Gondo Darman padaku, “bisane diselakke”. Bisanya disempat-sempatkan sebab semua orang waktunya terbatas," tulis Sujiwo Tejo.

Mengamalkan wasiat gurunya, saat ada pekerjaan di Yogyakarta, Sujiwo Tejo pun menyempatkan berkunjung ke tempat mendiang Ki Seno Nugroho, meski akhirnya tak bisa bertemu langsung. Sujiwo Tejo tak ingin menganggu jalannya cerita saat mendiang Ki Seno Nugroho tengah mendalang. (dd)

Lihat postingan ini di Instagram

. TUJUH HARI KI SENO - Harusnya di Sedayu Juli lalu itu aku pamit krn ada kerjaan di Yogya, tapi kalau pakai pamitan akan ganggu wayangan. Entah siapa itu yg ngontak beliau bhw aku hadir mblusuk saat wayangan ud mulai. Sedih. (📷 Dari postingan Twitter @wassyprawin dgn status “interaksi terakhir Ki Seno dan Presiden #Jancukers ). . Wasiat almarhum guru para dalang Ki Gondo Darman padaku, “bisane diselakke”.. Bisanya disempat-2kan.. Sebab semua orang waktunya terbatas. Maka di tengah2 kerjaan di Yogya bersama juragan panci dunia @yoyokrubiantono , pentholan belakang layar investasi bantingan Santara, Satia Pradana, dan EO @viorentina.ed dll kusempat2kan meluncur setengah jaman ke Sedayu. . Sayang, begitu sampai Sedayu almarhum sudah mulai wayangan. Takut ngganggu suasana, kututupi topi koboiku, mlipir2 mblusuk sendirian di kegelapan belakang layar. Menonton. Pulangnya mau menyempat2kan pamit almarhum, lagi2 takut ngganggu suasana.. mlipir2 bablas balik lagi ke temen2 kerja di Yogya. Ah, kupikir nanti2 di Jakarta atau di mana toh masih akan ketemu lagi dengan dalang “Bagong” ini. Ternyata Ki Gondo Darman betul. Sedih juga lihat ekspresi Ki Seno waktu nanya ttg aku “Haaah... Wis metu? (Sudah pergi?)” . #life #utangRasa

Sebuah kiriman dibagikan oleh Sudjiwo Tejo (@president_jancukers) pada


(redaksi)