Pend & Budaya

Delegasi UNS Lolos KIBM Nasional 2020

Pend & Budaya

16 Oktober 2020 10:31 WIB

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

SOLO, solotrust.com - Sebanyak empat delegasi mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) berhasil lolos pendanaan pada ajang Kompetisi Inovasi Bisnis Mahasiswa (KIBM) Nasional 2020 yang diadakan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Hal itu diumumkan melalui Surat Keputusan (SK) Puspresnas Kemendikbud pada 5 Oktober 2020.

KIBM bertujuan mendorong terwujudnya wirausahawan kreatif dan inovatif di era revolusi industri 4.0 serta membangun soft skill dengan baik. Menurut Wakil Rektor Bidang Kemahasiswan dan Alumni UNS, Kuncoro Diharjo, mahasiswa UNS harus berani berkreasi dan berinovasi agar dapat menghadirkan suatu hal yang membawa dampak bagi masyarakat.



“KIBM merupakan bisnis berbasis inovasi, jadi diharapkan mampu memacu adrenalin mahasiswa untuk berinovasi dan berkreasi. Kalau kita punya gagasan inovasi, ujungnya bukan hanya ini sebagai sesuatu yang kita miliki saja, tapi bagaimana dampaknya bagi masyarakat,” urainya, Kamis (15/10/2020).

Sementara itu, keempat proposal lolos delegasi UNS, antara lain Dimasakin Uti, Go Rattan, Kacang Mete Anggun, dan Galaxy Pengetahuan. Salah seorang mahasiswa pemiliki usaha Go Rattan, Fitri Icha Masdhita menceritakan reaksinya saat diumumkan usulannya lolos KIBM nasional.


Alhamdulillah, Go Rattan lolos menjadi salah satu penerima pendanaan dari Dikti. Perasaan saya sebagai founder jadi lebih mawas untuk mempertanggungjawabkan amanah pendanaan tersebut,” tuturnya.

Go Rattan merupakan bisnis usaha tas rotan khas Bali yang sudah digeluti mahasiswa Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS itu sejak November 2017. Pada awal berdiri, nama usaha yang Icha rintis bernama @jegegbali.co, kemudian dilakukan rebranding menjadi Go Rattan Bali untuk mempermudah penyebutan merek.

“Target market (pasar-red) utama kami adalah reseller dan distributor produk kerajinan tas rotan yang berdomisili di luar negeri. Kebanyakan klien kami juga berasal dari luar negeri. Permintaan terbanyak dari Malaysia, Filipina, dan Turki. Pemasaran dilakukan secara online melalui Instagram advertising,” imbuhnya.

Dalam jangka waktu ke depan, Icha sedang menyiapkan beberapa proyek yang tertunda karena Covid-19.

“Harapannya semoga tahun depan kita semua bisa beraktivitas normal lagi dan proyek Go Rattan yang tertunda dapat berjalan dengan lancar,” tukasnya. (awa)

(redaksi)