Serba serbi

Obat Penanganan Corona Holding BUMN Farmasi Siap Digunakan

Kesehatan

8 Oktober 2020 17:35 WIB

Obat untuk penanganan Covid-19 produksi Indonesia (Foto: bumn.go.id)

JAKARTA, solotrust.com - Bergabungnya entitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi dalam suatu naungan holding, diharapkan dapat membantu pemerintah dalam percepatan penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia, baik dari sisi pencegahan melalui penyediaan vaksin, penanganan melalui pengobatan dan pemberian multivitamin, maupun melalui penyediaan alat kesehatan.

Hal itu disampaikan Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir di sela rapat kordinasi Holding BUMN Farmasi di Jakarta baru-baru ini. Dua anggota BUMN Holding Farmasi, PT Kimia Farma Tbk saat ini sudah mampu memproduksi obat untuk penanganan Covid-19, yakni Favipiravir yang dapat dipergunakan untuk terapi Covid–19.



Sementara PT Indofarma Tbk siap memasarkan obat anti-Corona Remdesivir dengan nama dagang Desrem™. Obat ini diproduksi Mylan Laboratories Limited atas lisensi dari Gilead Sciences Inc, Foster City dan United States of America.

Selain Favipivar, PT Kimia Farma Tbk dan anak usahanya, PT Phapros Tbk telah berhasil memproduksi beberapa obat untuk penanganan Covid-19, antara lain Chloroquine, Hydroxychloroquine, Azithromycin, Favipiravir, Dexamethasone dan Methylprednisolon.

Direktur Utama PT Kimia Farma, Verdi Budidarmo, mengatakan Kimia Farma juga memproduksi beberapa multivitamin penambah daya tahan tubuh seperti Vitamin C (tablet dan injeksi), Becefort, Fituno, dan Geriavita sebagai tambahan produk untuk menjaga daya tahan tubuh.

Ditambahkan, untuk jenis obat Favipiravir yang dapat dipergunakan untuk terapi Covid-19, sudah dapat diproduksi sendiri oleh Kimia Farma. Ini merupakan produk pertama di Indonesia yang dikembangkan sendiri oleh BUMN dan telah mendapatkan Nomor Izin Edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta akan didistribusikan ke seluruh layanan kesehatan sesuai regulasi pemerintah.

Selain obat-obatan dan multivitamin, PT Kimia Farma melalui jaringan ritelnya juga mendistribusikan alat kesehatan, seperti masker, hand sanitizer serta melakukan layanan pemeriksaan rapid test hasil produksi PT Kimia Farma dan PCR test di seluruh jaringan layanan kesehatan perusahaan.

Sementara itu, anggota Holding BUMN Farmasi lainnya, PT Indofarma Tbk, beserta seluruh grup usahanya mendukung upaya pemerintah dalam hal penekanan penyebaran Covid-19 melalui berbagai jenis produk, antara lain Oseltamivir 75gr Caps, merupakan antiviral unggulan yang saat ini telah menjadi rujukan sebagai protokol pengobatan Covid-19 di berbagai rumah sakit.

Oseltamivir 75 gr Caps merupakan produk yang telah memiliki sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri senilai 40.06% ini, diproduksi PT Indofarma dengan kapasitas 4.9 juta capsul per-bulan. Produksi ini diiharapkan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Produk penanganan Covid-19 lainnya adalah Desrem™ Remdesivir Inj 100 mg, merupakan produk antiviral hasil produksi Mylan Laboratories Ltd yang akan dipasarkan PT Indofarma Tbk dalam waktu dekat.  

"Produk yang akan kami pasarkan dalam waktu dekat adalah Desrem™ Remdesivir Inj 100mg yang telah mendapatkan persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) di Indonesia dan telah disetujui oleh BPOM melalui penerbitan Nomor Izin Edar yang sudah diterbitkan pada tanggal 30 September 2020," kata Direktur Utama Indofarma, Arief Pramuhanto, dilansir dari laman resmi Kementerian Badan Usaha Milik Negara, bumn.go.id, Kamis (08/10/2020).

"Desrem™ Remdesivir Inj 100mg akan mulai dipasarkan pekan depan, merupakan obat yang digunakan untuk penggunaan pada pasien rawat inap Covid-19 dalam kondisi sedang hingga berat. Sementara ketersediaan stok bulan ini sekira 400 ribu vial dengan harga yang tentunya terjangkau oleh masyarakat," sambungnya.

Arief Pramuhanto menambahkan, selain obat-obatan, PT Indofarma Tbk juga telah memproduksi alat kesehatan, seperti medical face mask 3play (Inamask), hand sanitizer (Clind), rapid test (Smart Diagnostic Covid19) hingga mobile diagnostic real time PCR, produk isolation transport hingga virus transport media (VTM).

Sedangkan Bio Farma sebagai induk Holding BUMN Farmasi, memiliki tugas untuk pengadaan vaksin Covid-19, merupakan hasil kolaborasi dengan Sinovac, di mana saat ini masih dalam tahap uji klinis di Bandung. Hingga akhir September 2020 lalu, terdapat 1319 relawan sudah mendapatkan suntikan pertama, 656 relawan sudah mendapatkan suntikan kedua, dan 244 relawan dalam tahap pengambilan darah pascasuntikan kedua.

(redaksi)