Hard News

Gunung Agung Kembali Erupsi, Ini Penjelasan PVMBG

Hard News

12 Januari 2018 11:50 WIB

Erupsi Gunung Agung pada Kamis (11/1/2018) pukul 17.54 WITA. (dok. PVMBG)

KARANGASEM, solotrust.com – Gunung Agung kembali mengalami erupsi mengeluarkan asap kehitaman berintensitas tebal dengan tekanan sedang pada Kamis (11/1/2018) pukul 17.54 WITA. Tinggi kolom erupsi tercatat mencapai ketinggian 2.500 meter di atas puncak atau sekitar 5.600 meter di atas permukaan air laut.

Dari data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), amplitudo maksimum tercatat 27 mm (overscale) dan durasi 130 detik. Selain di sekitar area puncak, abu vulkanik tersebar utamanya ke arah utara dan timur laut mengikuti arah angin.



Sesuai Standar Operasi Prosedur (SOP) dalam upaya peningkatan keselamatan perhubungan udara maka PVMBG mengeluarkan VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) dengan kode warna ORANGE.

Gunung Agung yang tingginya 3142 meter menunjukkan aktivitasnya sejak September 2017 dan hingga saat ini masih menunjukkan tingkat aktivitas vulkanik yang tinggi. Dimulai dengan rentetan gempa vulkanik hingga mencapai lebih dari 27 ribu kejadian. Intensitas erupsi maksimum yang teramati hingga saat ini terjadi pada 27-28 November 2017 di mana ketinggian kolom erupsi abu mencapai sekitar 4.000 meter di atas puncak atau lebih dari 7.000 meter di atas permukaan laut.

Hingga saat ini, status aktivitas Gunung Agung masih berada pada Level IV (Awas) dengan rekomendasi area bahaya yaitu di dalam radius 6 km.

Berkaitan dengan erupsi tersebut dan mengingat masih tingginya aktivitas vulkanik Gunung Agung maka masyarakat setempat dan pengunjung diimbau agar mengikuti arahan pemerintah, yaitu untuk tidak melakukan aktivitas apapun di dalam radius 6 km dari puncak Gunung Agung. Sementara itu, masyarakat dan pengunjung yang berada di luar radius 6 km masih dapat beraktivitas dengan normal, namun agar tetap menjaga kewaspadaan.

(way)