Serba serbi

Banyuwangi Rebound, Upaya Pulihkan Pariwisata Banyuwangi

Wisata & Kuliner

18 Agustus 2020 19:35 WIB

Kemenparekraf mendukung upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) Kabupaten Banyuwangi lewat kegiatan Banyuwangi Rebound (Foto: kemenparekraf.go.id)

JAKARTA, solotrust.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendukung upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, lewat kegiatan Banyuwangi Rebound.  Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menargetkan pembukaan seluruh destinasi pada September 2020 seiring program pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang dijalankan. 

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi M Yanuar Bramuda dalam sosialisasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability), pada kegiatan Banyuwangi Rebound digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif beberapa waktu lalu mengatakan pandemi Covid-19 mengubah strategi pengembangan pariwisata Banyuwangi. 



Saat ini pemerintah daerah memberlakukan dengan ketat protokol kesehatan berbasis CHSE serta jaga jarak, pembatasan pengunjung, serta sertifikasi bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang telah memenuhi unsur-unsur tersebut di masa adaptasi kebiasaan baru. 

"Timeline New Normal tourism 2020 di Banyuwangi, tiga bulan pertama pada Mei hingga Juli 2020 kami sudah fokus pada recovery. September sudah ada target pembukaan semua destinasi dan pembukaan penerbangan Bali-Banyuwangi dengan pesawat ATR Citilink 72 seat yang akan diisi oleh 50 persen dari kapasitas penerbangan," kata Yanuar Bramuda, dilansir dari laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kemenparekraf.go.id, Selasa (18/08/2020). 

Pandemi Covid-19 dikatakannya memberikan dampak besar terhadap sektor parekraf di Banyuwangi. Terjadi penurunan konsumen sekira 73,8 persen, penurunan omzet sebesar 74,1 persen, dan mengakibatkan usaha tutup sebesar 17,3 persen. 

Karenanya, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi seiring dengan penanganan kesehatan, saat ini juga fokus mempersiapkan sektor parekraf di era adaptasi kebiasaan baru dengan baik. Pariwisata ke depan tidak sekadar menyajikan kesenangan, namun termasuk konsep wisata aman, sehat, bersih seperti protokol kesehatan berbasis CHSE dari Kemenparekraf. 


Menurut hasil survei, kata Yanuar Bramuda, Banyuwangi menjadi salah satu destinasi paling banyak diminati untuk dikunjungi setelah pandemi bersama Lombok dan Labuan Bajo. Selama Juli 2020, jumlah wisatawan ke Banyuwangi dalam jangka satu pekan sudah mencapai 8000 pengunjung.  

Sementara Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hari Santosa Sungkari, mengatakan dalam penyesuaian kegiatan wisata di masa adaptasi kebiasaan baru perlu kedisiplinan dan ketegasan. Saat ini pemerintah fokus menggarap segmen wisatawan domestik hingga akhir tahun dan membuka destinasi wisata bagi wisatawan mancanegara pascapandemi Covid-19. 

"Kita harus berpikir positif bahwa vaksin Covid-19 segera ditemukan. Saya berharap Kemenparekraf sebagai best practice dalam membantu membuka destinasi pariwisata dalam era adaptasi kebiasaan baru," kata Hari Santosa. 

Direktur Pengembangan Destinasi Regional I Kemenparekraf/Baparekraf, Oni Yulfian, menambahkan kegiatan rebound pada destinasi wisata Banyuwangi menjadi salah satu upaya Kemenparekraf/Baparekraf untuk membangkitkan kembali potensi pariwisata di Banyuwangi, yakni membangun destinasi yang menerapkan protokol CHSE. 

Lingkup kegiatan ini meliputi penguatan program sapta pesona, revitalisasi amenitas dengan pengadaan barang pendukung CHSE dan alat penunjang keamanan, serta bimbingan teknis soal 3A (atraksi, amenitas, dan aksesibilitas) di setiap destinasi wisata di Banyuwangi. 

"Kemenparekraf sangat mengapresiasi upaya Pemkab Banyuwangi dalam membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif, yaitu dengan menerbitkan sertifikat kepada usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang telah mengikuti protokol kesehatan," ujarnya. 

(redaksi)