Hard News

5 Fakta Ketatnya Protokol Kesehatan di Istana Negara Saat Pandemi

Hard News

25 Juli 2020 11:31 WIB

Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

JAKARTA, solotrust.com - Setiap tamu mulai dari menteri hingga masyarakat yang akan bertemu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah dipastikan melalui pemeriksaan sesuai protokol kesehatan Covid-19. Demikian disampaikan Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono dalam keterangan persnya di halaman Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/072020).

“Perlu kami tegaskan di sini, setiap pejabat, menteri, ataupun masyarakat yang akan bertemu dengan Bapak Presiden, kami lakukan protokol kesehatan yang sangat ketat. Pertama adalah dilakukan rapid test, kedua tentunya kita mau mengenakan masker, ketiga adalah selalu menjaga jarak. Di dalam istana pun, kursi dan tata letak meja dan kursi itu sudah dilakukan jaga jarak dan lainnya,” katanya.



Selain itu, fakta keempat, presiden beserta para perangkat yang melayaninya pun selalu melakukan tes kesehatan secara rutin. Menurut Heru, hari ini presiden dijadwalkan melakukan tes kesehatan, termasuk di antaranya swab test.

Para perangkat yang berinteraksi secara dekat dengan Presiden Joko Widodo, pengecekan kesehatan berupa swab test maupun rapid test juga dilakukan secara berkala. Selain itu, pergantian perangkat yang melayani Presiden Joko Widodo secara langsung juga dilakukan dengan rentang waktu dua bulan sekali.

“Seminggu sekali, contohnya kami, saya dengan Pak Deputi dengan perangkat, tentunya dengan Pak Menteri Sekretaris Negara yang selalu setiap harinya bertemu Bapak Presiden, kami selalu rapid test tiap hari. Saya terakhir swab itu kemarin dan itu alhamdulillah hasilnya negatif. Setiap hari, tiap pagi, kami dengan Pak Deputi yang berinteraksi dengan Bapak Presiden selalu rapid test,” jelas Heru.

Kelima, standar kesehatan ketat juga diterapkan terhadap ruangan yang akan dipakai untuk aktivitas Presiden Joko Widodo. Heru menjelaskan, ruangan yang setiap hari digunakan presiden untuk bekerja maupun bertemu masyarakat dan pejabat pasti telah disterilisasi, termasuk menggunakan ultraviolet.

“Misalnya Bapak Presiden akan bekerja hari-hari di Istana Negara, berarti jam 6 kami lakukan sterilisasi dan orang tidak boleh masuk. Saya rasa sudah ketat, ini sudah maksimum,” ungkapnya.

Ke depannya, Heru juga menyebut pihak Istana mempertimbangkan untuk mengurangi tamu yang akan bertemu Presiden Joko Widodo.

“Mungkin tidak mengurangi intensitas kerja beliau, tetapi mungkin jumlah orang yang kami kurangi. Walaupun sekarang itu kami sudah, contohnya setiap ketemu dengan warga kan tadi sore jam 3 di Bogor 30 (orang). Mungkin kami akan pikirkan kami kurangkan (menjadi) 20 (orang) dengan jarak yang mungkin agak lebih jauh lagi. Kira-kira seperti itu,” tandasnya, dilansir dari laman presidenri.go.id, Sabtu (25/07/2020).

(redaksi)