Hard News

Adaptasi Kebiasaan Baru, Kodim Solo Bentuk Gerakan Sosial #SOLOTANGGUH

Jateng & DIY

17 Juli 2020 12:20 WIB

#Solotangguh

 

SOLO, solotrust.com- Pelonggaran PSBB secara nasional membuat masyarakat mulai melakukan aktivitasnya dengan menerapkan protocol kesehatan. Aktifitas baru tersebut dikenal dengan istilah new normal.



Pemerintah, dinas-dinas terkait, asosiasi, komunitas, serta beragam lapisan masyarakat telah mengupayakan edukasi dan ajakan untuk patuh terhadap protokol kesehatan di era New Normal.  Pengelola tempat umum sudah berusaha memfasilitasi protokol kesehatan untuk pengunjung. Aparat juga tak lelah untuk berpatroli dan mengingatkan masyarakat. Tetap saja, banyak masyarakat yang masih berkerumun, belum menggunakan masker dan kurang mematuhi protokol kesehatan selama beraktivitas di luar rumah.

Era New Normal seakan menjadi era normal. Hal ini tentu akan berbahaya karena akan mempersulit usaha bersama untuk menekan laju penularan virus Covid-19. Banyak faktor mengapa masyarakat belum mematuhi protokol kesehatan. Salah satunya adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan. Sebagian dari masyarakat kurang memahami arti dari “New Normal” itu sendiri, karena menggunakan kata dari bahasa asing. Selain itu, New Normal adalah suatu kebiasaan baru yang tentunya memerlukan waktu dan usaha dari seluruh pihak agar protokol kesehatan saat ini menjadi kebiasaan yang dapat diterapkan oleh masyarakat.

 

Perlunya Sinergitas

Masyarakat berada pada dilema antara ingin melindungi diri dari virus, namun juga harus menggerakkan roda perekonomian. Kegiatan ekonomi harus berjalan dengan mengedepankan protocol kesehatan. Edukasi protokol kesehatan tidak bisa hanya berupa imbauan. Kita perlu menyampaikan narasi ajakan yang menyentuh hati masyarakat. Hal tersebut akan berdampak jika dilakukan secara bersama-sama dan terus-menerus. Sehingga protokol kesehatan menjadi sebuah kebiasaan baru di masyarakat.  

 

Gerakan Sosial Dengan Semangat Gotong Royong

Dengan semangat kolaborasi, Kodim 0735/Surakarta di bawah Dandim Letkol Inf Wiyata Sempana Aji dan beberapa masyarakat yang peduli membentuk Gerakan Sosial bernama #SOLOTANGGUH. Gerakan ini mengajak elemen masyarakat pemerintah, parlemen, pengusaha, pewarta, pendidik dan penduduk untuk bersatu padu adaptasi kebiasaan baru, sehingga masyarakat dapat kembali menjalankan aktivitas ekonominya dengan aman. 

Memanfaatkan media digital dengan penggunaan hashtag #SoloTangguh, gerakan ini mengajak masyarakat untuk ikut mendukung melalui kanal instagram, facebook, twitter dan youtube. Masyarakat dapat berpartisipasi dengan cara posting Twibbon #SoloTangguh di media sosial yang dapat diakses pada link bio instagram @SoloTangguh. Masyarakat juga dapat menunjukkan dukungan dan komitmen dalam melaksanakan protokol kesehatan dengan menuliskan hashtag #SoloTangguh pada bio media sosialnya masing-masing. #SoloTangguh juga mengajak masyarakat untuk menunjukkan partisipasinya dengan cara upload foto atau video aktivitas dengan protokol kesehatan dan mention @solotangguh.

 

 Arti Logo #Solotangguh

Logo #SoloTangguh dengan kepalan tangan memiliki arti semangat dan optimis. #SoloTangguh juga menggunakan motif batik parang yang memiliki makna petuah untuk tidak pernah menyerah. Ibarat ombak laut yang tak pernah berhenti bergerak serta semangat yang tidak pernah padam. Huruf S pada batik ini juga menggambarkan jalinan yang kuat, simbol sinergisitas berbagai kalangan. Harapannya, gerakan #SoloTangguh ini menjadi gerakan yang kontinyu dan menjadi pencetus gotong royong dalam menghadapi wabah virus Covid-19.

 

Posko Sambat Corona #Dosambato

#SoloTangguh juga akan membuka Posko Sambat Corona dengan mengusung tagline #DoSambato. “Virus Corona ini berdampak dan menimbulkan permasalahan dalam semua bidang. Maka solusi atas permasalahan tersebut juga bermacam-macam. #SoloTangguh akan menjadi wadah aspirasi bagi masyarakat. “Jadi silahkan saja, masyarakat bisa sambat ke kami, nanti akan kami tampung dan kami coba carikan solusi,” papar Letkol Inf Wiyata Sempana Aji.

 

Dukungan dari Masyarakat

Meskipun pandemi berlangsung, ekonomi harus tetap berjalan dengan adaptasi kebiasaan baru. “Dan kita memerlukan cara beradaptasi yang cepat, benar dan masif.” Tambahnya.

Gerakan sosial ini perlu banyak dukungan dari berbagai lapisan masyarakat. Semakin banyak masyarakat yang dapat berpartisipasi, akan semakin baik.

 



(wd)