Entertainment

Suga BTS Rangkul Musik Tradisional Korea Lewat Daechwita

Selebritis

02 Juli 2020 08:01 WIB

Suga BTS dalam "Daechwita" (Dok. Big Hit Entertainment)

 

Solotrust.com- Suga BTS berhasil tembus chart HOT 100 Billboard, tepatnya di peringkat ke-76 dengan "Daechwita", lagu utama dari mixtape terbarunya "D-2". Suga sekaligus menjadi artis solo Korea Selatan setelah PSY yang mencapai ranking tertinggi di chart itu.



Tak hanya itu, "D-2" juga debut di peringkat ke-11 chart Billboard 200, capaian tertinggi untuk penyanyi solo Korea Selatan sejauh ini, melampaui capaian dua rekannya di BTS yakni RM dengan "mono" yang debut di peringkat ke-26 dan J-Hope dengan "Hope World" yang debut di peringkat ke-63, yang kemudian naik ke peringkat ke-38.

Tak hanya di Billboard, "D-2" juga debut di peringkat ke-7 chart album Official di Inggris, yang juga ranking tertinggi untuk penyanyi solo Korsel. Lagu utamanya "Daechwita" juga debut di peringkat ke-68 chart single Official.

"D-2" dirilis pada 22 Mei 2020 secara gratis melalui Google dan Soundcloud. Mixtape itu memuncaki chart iTunes di 80 negara/region paska dirilis. "Daechwita" juga memuncaki chart iTunes di 50 negara/region.

Pencapaian "Daechwita" ini kian impresif karena lagu itu turut menggunakan unsur musik tradisional Korea (gugak). "Daechwita" sendiri mengacu pada genre musik tradisional Korea yang dipertunjukkan pada parade raja dan upacara militer lainnya. Musik utamanya terdiri dari alat musik tiup dan alat musik perkusi.

Dalam channel YouTube BTS, Suga mengatakan ia memang memakai sampel musik "Daechwita". Sampel ini berasal dari suara tradisional yang disediakan oleh National Gugak Center (Pusat Gugak Nasional) di Korea Selatan. 

"Daechwita" sendiri secara harfiah diterjemahkan sebagai "tiupan dan pukulan besar". Ini adalah lagu "marching" yang dilestarikan untuk para raja dan pejabat tinggi.

Lee Young, art director di National Gugak Center yang juga merupakan pemain taepyeongso, seperti dikutip dari The Korea Herald, mengatakan ia langsung mengenali penggunaan suara alat musik itu di lagu milik Suga tersebut.

"Ini adalah melodi dari 'Daechwita' dengan apa yang terdengar seperti taepyeongso yang diputar di backgroundnya," katanya. Menurut Lee, riff taepyeongso yang melekat di lagu aslinya itu digunakan pada awal lagu Suga untuk intro yang dramatis.

Lagu ini dimulai dengan seorang pria bernama "Jipsa", yang memainkan peran sebagai konduktor dan meneriakkan "Myunggeumilha Daechwita harapsinda" yang berarti Daechwita akan dimulai dengan suara "jing", yang merupakan instrumen perkusi tradisional Korea yang menghasilkan suara rendah dan mewah.

Suga sendiri pernah berbagi seputar ide awalnya menggunakan elemen musik tradisional Korea dalam "Daechwita" kepada Billboard Mei lalu.

"Semuanya dimulai dengan upacara seremonial sang Raja. Daechwita dimainkan selama pawai militer dan saya terinspirasi untuk mencoba irama ketukannya, dan karena lagu ini memasukkan banyak elemen musik tradisional Korea, masuk akal juga untuk merekam video musik di situs pembuatan film bersejarah Korea. Bukan maksud saya dengan sengaja memasukkan aspek-aspek Korea. Itu lebih merupakan proses alami yang memiliki ide-ide menarik bermunculan di sepanjang jalan," kata Suga. (Lin)



(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya