Ekonomi & Bisnis

Percepatan Pemulihan Ekonomi, Pemerintah Tempatkan Uang Negara pada Himbara

Ekonomi & Bisnis

25 Juni 2020 12:31 WIB

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani (Foto: Instagram-@smindrawati)

JAKARTA, solotrust.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan akan menempatkan uang negara pada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, saat memberikan keterangan pers usai mengikuti rapat di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (24/06/2020).



”Ini dalam rangka untuk menyampaikan suatu keputusan pemerintah yang sangat penting dalam rangka untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya, dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI, setkab.go.id.

Sebagaimana diketahui, Menkeu menyebutkan bahwa dengan adanya Covid-19, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2020 yang sekarang menjadi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 untuk Penyelamatan Ekonomi Nasional dan juga Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional.

Adapun untuk melengkapi aturan tersebut, Sri Mulyani menyampaikan telah mengeluarkan Peraturan Menkeu Nomor 70 Tahun 2020 tentang Penempatan Uang Negara pada Bank Umum dalam rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional.

”Ini merupakan revisi atau penyesuaian dari PMK sebelumnya, yaitu Nomor 3/PMK05 Tahun 2014 mengenai penempatan uang negara. Penempatan uang negara di bank umum sebetulnya sudah secara rutin kita lakukan semenjak tahun 2014,” jelas dia.

Dalam rangka penanganan pandemi corona virus disease dan menghadapi ancaman membahayakan perekonomian nasional, Menkeu menyampaikan PMK tersebut direvisi untuk bisa mendukung langkah-langkah pemulihan ekonomi nasional.

Menurutnya, presiden dan seluruh kabinet terus melakukan evaluasi dan mengidentifikasi supaya segera melakukan percepatan pemulihan ekonomi nasional.


”Ini karena kita melihat aktivitas ekonomi, terutama pada Bulan April-Mei yang lalu menunjukkan suatu penurunan yang cukup tajam. Oleh karena itu, langkah-langkah untuk memulihkan ekonomi menjadi sangat penting,” ujarnya.


(redaksi)