Hard News

Lebaran, Akses Pintu Masuk ke Dukuh Ditutup Portal dan Digembok

Jateng & DIY

25 Mei 2020 10:35 WIB

Jalan masuk desa ditutup portal.

KLATEN, solotrust.com- Dengan adanya aturan dari pemerintah pusat terkait lebaran ditiadakan, hampir setiap desa di wilayah Kabupaten Klaten membuat portal pada pintu masuk di setiap dukuh, kemudian digembok.

Sementara di Dukuh Kemiri, Desa Kemiri,Kecamatan Tulung, Klaten, pihak perangkat desa, RT,RW mengimbau masyarakatnya untuk menutup pintu rumah saat lebaran (tidak menerima tamu) serta mengembok (kunci) portal pada jalan masuk dukuh disetiap RT-nya.



Perangkat Desa (Bayan) Kemiri, Sumadiono mengatakan, penutupan akses jalan masuk tiap RT diberlakukan selama dua hari. Pihaknya, juga mengimbau kepada masyarakatnya untuk tidak menerima tamu saat lebaran tiba.

"Penutupan ini untuk mengantisipasi warga luar Kemiri masuk di dukuh ini. Ya, ini selama dua hari, karena perangkat desa 26 Mei nanti sudah mulai masuk kerja," katanya kepada wartawan, Minggu (24/5/2020).

Apabila warga nekat berkunjung, kata dia, mereka harus pakai masker, terlebih mereka memiliki riwayat penyakit batuk. Disamping itu, warga juga tidak berjabat tangan terlebih dahulu.

"Bagi warga yang nekat memang tidak ada sanksi. Tapi memang, semua portal yang ada di dukuh Kemiri ini digembok,"ujarnya.

Menurut, Joko Pramono warga Dukuh Kemiri, bahwa penutupan portal disaat pandemi Corona sah saja. Sebab, hal itu untuk kebaikan bersama.

"Penyebaran virus Covid-19 saat ini sedang meningkat. Kita makanya kita ikuti aturan pemerintah," katanya.

Kepala Desa Sudimoro, Tulung, Agus Wuryanto mengatakan, penutupan pintu rumah saat lebaran sifatnya hanya imbauan. Jadi tidak ada penekanan terhadap warga.

"Ya, kita mengacu pada peraturan pemerintah, bahwa lebaran ditiadakan. Seandainya ada warga yang buka pintu ya silahkan tidak apa-apa, sifatnya hanya imbauan," tandasnya.

Sementara itu, sejumlah warga dukuh Kemiri dari RT 13 mengaku peraturan tutup pintu saat lebaran adalah tidak wajar, meski itu memutus rantai penyebaran Covid 19. Memutus mata rantai Covid 19 tidak harus menutup pintu saat lebaran.

"Kalau saya, nanti tetap buka pintu. Ya, kalau ada yang ingin silaturahmi ke rumah saya tetap saya terima. Kita sudah tahu, misalkan tidak bersalaman dan jaga jarak," pungkasnya. (Jaka)

(wd)