Ekonomi & Bisnis

Ninja Xpress Bantu Seniman Terdampak Covid-19

Ekonomi & Bisnis

14 Mei 2020 22:01 WIB

Kristiana Niken Area Manager Sales Ritel Jawa Tengah & DIY Ninja Xpress lakukan penyerahan bantuan secara simbolis kepada seniman terdampak covid-19

Solotrust.com- Pandemi virus corona yang berkepanjangan membuat banyak orang terkena dampaknya, termasuk para pekerja seni dan juga seniman. Ladang penghidupan yang biasanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari pun sirna, karena adanya pelarangan pengumpulan massa dan juga tidak diperkenankan adanya kerumunan massa. Hal tersebut membuat para seniman dan pekerja seni mulai kebingungan untuk mencukupi segala keperluan dalam hidupnya.

Melihat realita di lapangan dan menangkap keprihatinan yang ada, maka Perusahaan ekspedisi Ninja Xpress mengadakan bantuan sembako kepada para pekerja seni, seniman dan masyarakat yang terdampak akibat dari Covid-19.



“Dengan adanya program Berbagi Kasih ini, pada intinya kami ingin membantu rekan – rekan yang memang membutuhkan bantuan dimana memang terdampak covid – 19  ini. Kita tekankan oleh para seniman dikarenakan dari komunitas itu, mereka belum banyak mendapatkan bantuan. “ terang Area Manager Sales Ritel Jawa Tengah & DIY Ninja Xpress Kristiana Niken,  Rabu (13/5/2020) di Rumah Banjarsari.

Niken menambahkan, karena Ninja Xpress wilayahnya berada di Jawa Tengah maka sudah sepantasnya untuk ikut berpartisipasi memberikan bantuan kepada masyarakat yang berdampak covid – 19.

Sementara itu Zen Zulkarnaen selaku tuan rumah dan penanggung jawab Rumah Banjarsari juga berterima karena Ninja Xpress ikut berperan serta membantu masyarakat yang terkena dampak covid-19.

Dalam jumpa pers tersebut juga diserahkan secara simbolik bantuan dari Ninja Xpress kepada beberapa seniman serta warga yang terdampak Covid-19.

Didik Panji salah seorang seniman teater yang juga merupakan seniman yang terdampak Covid-19 mengatakan bahwa bantuan yang diberikan sangat berguna sekali bagi dirinya dan keluarganya.

“Sangat berguna sekali, kita selama ini punya karya namun tidak bisa kemana-mana. Hanya bisa bertengger di rumah.” Keluhnya.

Didik juga menambahkan bahwa selama ini dirinya tidak mendapatkan pemasukan seperti biasanya. Dari beberapa sekolah yang biasanya dirinya mengampu ektrakulikuler teater, hanya tinggal dua sekolah yang masih memberinya kesempatan untuk mengajar meski dari rumah. Itu pun frekuensinya sangat berkurang dan dirasa tidak mencukupi kehidupan sehari – harinya karena dirinya mendapatkan pemasukan hanya dihitung ketika dirinya mengajar. (dd)

(wd)