Ekonomi & Bisnis

Amazon Bangun Lab Test Virus Corona untuk Pegawainya

Ekonomi & Bisnis

11 April 2020 23:58 WIB

Amazon, perusahaan raksasa e-commerce. [TACCI]


JAKARTA, solotrust.com-  Dari sekian banyak kasus di Amerika, beberapa di antaranya terjadi di fasilitas miliki perusahaan e-commerce Amazon. Bahkan, menurut Amazon, ada 50 fasilitas mereka di mana pegawainya tertular virus Corona (COVID-19).



Untuk menangani penyebaran virus Corona di fasilitasnya, Amazon memutuskan untuk membangun lab test virus Coronanya sendiri. Dalam keterangan persnya, Amazon mengklaim telah membentuk tim untuk segera membentuk laboratorium tes yang sesuai standar.

"Sejauh ini, kami sudah membagikan masker untuk karyawan dan melakukan pemeriksaan temperatur secara berkala. Langkah selanjutnya adalah menggelar test secara rutin, termasuk kepada mereka yang tidak memiliki gejala," ujar Amazon dalam keterangan persnya sebagaimana dikutip dari BBC, Sabtu (11/4/2020).

Sebelumnya, Amazon dikritik karena dianggap lalai memperhatikan keselamatan pekerjanya. Terutama, bagi mereka yang bekerja di gudang milik Amazon.

Selain itu, perusahaan milik Jeff Bezos itu juga dikritik karena memecat pegawainya di New York pada Maret lalu. Berdasarkan kabar yang beredar, Amazon memecatnya karena memprotes penanganan virus Corona di fasilitas Amazon. Amazon membantah kabar itu dan mengatakan bahwa pegawai terkait dipecat karena melanggar sejumlah langkah pembatasan sosial.

Tidak ingin insiden serupa terulang, Amazon membangun laboratorium test virus Coronanya sendiri. Dalam keterangan persnya, Amazon mengaku sudah memulai tahap pembangunan karena segala peralatan yang dibutuhkan sudah didapat.

"Harapannya, dalam waktu dekat, tes kesehatan untuk kelompok kecil sudah bisa dimulai. Kami belum mempunyai estimasi kapan semuanya siap. Namun, setidaknya kami berusaha dan kami siap membagikan ilmu yang kami punya kepada pihak lain," ujar Amazon.

Hingga berita ini ditulis, Amazon diketahui memiliki lebih dari 780 ribu pegawai di Amerika. Sebagian besar bekerja di Seattle yang merupakan lokasi dari markas utama Amazon.

Adapun Amerika sendiri adalah salah satu negara paling terdampak virus Corona (COVID-19) saat ini. Mengutip data BBC, ada 500.639 kasus dan 18.637 korban meninggal akibat virus Corona di Amerika. #teras.id

(wd)