Entertainment

Film Animasi Geng Panca, Angkat Toleransi Beragama

Musik & Film

27 Maret 2020 16:05 WIB

Film animasi Geng Panca (YouTube)

Solotrust.com - Badan Pengembangan Ideologi Pancasila (BPIP) melalui Direktorat Pembudayaannya bekerjasama dengan Awatara Pictures memproduksi sebuah film pendek animasi berjudul Geng Panca ‘Beda Itu Satukan Rasa.’ Film ini diadaptasi dari komik karya Widiyatno. 

Mengutip sebuah sumber, film Geng Panca disutradarai Yudhatama dengan penulis skenario Dimas DW, diproduseri Dewi Novitasari, dan dengan produser eksekutif Riyo Kristian Utomo. 



Adapun di episode pertama, dikisahkan tentang lima orang sahabat berlatar belakang serta agama berbeda membentuk kelompok bernama Geng Panca. Kelima sahabat itu mengajak para penonton untuk menengok kembali indahnya persahabatan, meski dihadapkan dengan pemikiran intoleran yang terjadi di tengah masyarakat. 

Dalam cerita kali ini ada beberapa contoh sederhana yang coba diangkat, seperti saat seorang sopir taksi yang membawa penumpang (salah satu tokoh bernama Frans). Sopir itu terlihat bersikap intoleran dengan suara penyiar radio yang mengucapkan selamat Hari Raya Natal kepada para pendengarnya yang merayakan. Di lain sisi, dengan kalem ditanggapi Frans bahwa meski tidak menganut agama yang sama, Frans juga mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri kepada teman-temannya yang berbeda keyakinan.

Selain adegan tersebut, ada adegan lain mengangkat tentang tenggang rasa sesuai keyakinan dan ajaran agama yang diajarkan agam lain. Seperti ketika karakter Feli dan Ari yang hendak mengambil makanan, namun dicegah Hotma karena makanan yang akan diambil mereka berdua tidak halal menurut ajaran dan keyakinan yang dianut Felid an Ari.

“Kalian ambil makanan yang di meja ini saja. Halal buat Ari dan Feli,” sergah Hotma yang kemudian disusul ucapan terima kasih dari Ari dan Feli karena Hotma sudah mengingatkan.

Produksi film animasi Geng Panca ini dimaksudkan untuk menginspirasi generasi muda tentang indahnya warna-warni perbedaan dibalut toleransi dan tenggang rasa. Menariknya lagi, para pengisi suara merupakan aktor-aktor serta para pelaku seni yang berada dan tinggal di Solo, seperti Yustinus Popo, Eko Pethel, Nindah Komala, Sophy, serta Caroko Turah. Film animasi ini diputar di channel akun YouTube Cerita Pancasila. (dd)

(redaksi)