Hard News

KLHK Berduka! 6 Stafnya Meninggal, Siti Nurbaya Imbau Pasang Bendera Setengah Tiang

Hard News

10 Maret 2020 17:35 WIB

Taman Nasional Sebangau, tak jauh dari Palangkaraya, ibu kota Kalimantan Tengah

JAKARTA, solotrust.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berduka setelah kehilangan jajarannya dalam musibah speedboat di TN Sebangau, Kalimantan Tengah, Senin (09/03/2020) sekira pukul 12.00 WIT.

Melansir laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menlhk.go.id, Selasa (10/03/2020), Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar yang baru pulang dari kunjungan kerja di Lombok, langsung mengimbau secara internal kepada seluruh jajaran kantor teknis UPT KLHK se-Indonesia untuk melakukan pengibaran bendera setengah tiang. Hal itu sebagai tanda berkabung atas meninggalnya para staf dalam melaksanakan tugas.



Dalam edaran yang ditanda tangani Sekjen KLHK Bambang Hendroyono, diimbau kepada seluruh jajaran satuan kerja Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion dan UPT Lingkup Kementerian LHK seluruh Indonesia untuk mengibarkan Bendera Negara setengah tiang di halaman kantor instansi masing-masing.

Sebelumnya beberapa saat setelah menerima kabar duka, Siti Nurbaya langsung menyampaikan duka cita mendalamnya.

"Innalillahi wa innailahi raji'un. Saya mendapatkan kabar duka terjadi insiden kecelakaan speedboat di Sungai Taman Nasional Sebangau, Palangka Raya. Saya terus mengikuti perkembangannya dan minta terus diperbaharui informasi lapangan pada kesempatan pertama, dan mari kita doakan agar proses evakuasi berjalan dengan lancar," tulis Siti Nurbaya melalui laman akun media sosialnya.

Informasi terakhir, terdapat delapan orang staf yang menjadi korban dalam musibah TN Sebangau. Enam orang korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dua orang sedang mendapatkan perawatan. Kecelakaan speedboat juga mengakibatkan Dandim Kuala Kapuas Letkol Bambang Kristianto Bawono meninggal dunia.

Enam orang staf TN Sebangau (KLHK) meninggal atas nama Abdi Darmansyah, Ibnu Yudistira Hendrawan, Mutiara, Tias Nofianti, satu orang istri Polhut atas nama Umroatus Sholikhah, dan satu orang Manggala Agni atas nama Mansyah. Jenazah telah diambil dari rumah sakit oleh masing -masing keluarga untuk dimakamkan di Kota Palangkaraya dan di Kabupaten Kapuas serta Kabupaten Katingan.

Sementara itu, dua orang korban atas nama Yuliansi dan Selfia saat ini sedang mendapatkan perawatan.

(redaksi)