Pend & Budaya

Jelang Dies Natalis ke-44 UNS, 3 Guru Besar Baru Dikukuhkan

Pend & Budaya

26 Februari 2020 15:05 WIB

Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof Jamal Wiwoho kembali mengukuhkan tiga guru besar baru, Rabu (26/02/2020)

SOLO, solotrust.com - Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof Jamal Wiwoho kembali mengukuhkan tiga guru besar baru, Rabu (26/02/2020). Ketiga guru besar yang dikukuhkan, yakni Prof Winny Astuti sebagai Guru Besar Ilmu Perencanan Wilayah dan Kota pada Fakultas Teknik (FT), Prof Agus Purwanto sebagai Guru Besar Ilmu Teknik Kimia pada FT, dan Prof Asrowi sebagai Guru Besar Bidang Bimbingan dan Konseling pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Dalam Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar yang digelar di Gedung Auditorium GPH Haryo Mataram, guru besar yang dikukuhkan masing-masing menyampaikan pidato inaugurasinya. Di hadapan pimpinan universitas, sidang senat, dan tamu undangan yang hadir, Prof Winny Astuti membacakan pidato inaugurasinya berjudul ‘Pembangunan Perumahan Berbasis Masyarakat sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan Kota.’



Di awal pidatonya, Prof Winny Astuti menjelaskan pidato inaugurasinya ditujukan untuk menjelaskan salah satu dari isu besar dalam pembangunan perumahan permukiman yang ada saat ini.

“Ini merupakan kepedulian saya selama ini terhadap isu permuahan permukiman di dalam konteks perencanaan wilayah dan kota, terutama terkait dengan upaya pengentasan kemiskinan sebagaimana dicanangkan di dalam sustainable development goals (SDGs),” ujar Prof Winny Astuti.

Sementara itu, guru besar kedua FT UNS yang dikukuhkan, Prof Agus Purwanto menyampaikan pidato inaugurasinya berjudul ‘Baterai: Sumber Energi Inovasi Masa Depan.’ Sebagai Guru Besar baru, Prof. Agus Purwanto telah menerima sejumlah penghargaan bergengsi, di antaranya Doctoral Scholarship yang diberikan oleh Monbukagakusho: Education, Culture, Sports, Science, and Technology (MEXT) Japan pada 2004-2008 dan Academic Leader Bidang Teknologi dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) pada 2018.

"Dalam jangka panjang, teknologi dengan tingkat polusi minimal sangat mendukung kehidupan bumi yang berkelanjutan. Saya sangat meyakini hampir seluruh kegiatan kita akan ditopang oleh peralatan yang energinya dipasok dari baterai di masa mendatang,” paparnya.

Di sisi lain, guru besar ketiga, Prof Asrowi membacakan pidato inaugurasinya berjudul ‘Konseling Spiritual sebagai Alternatif Penguatan Karakter Era Society 5.0 di Dunia Pendidikan.’ Prof Asrowi menyoroti tingginya persentase remaja yang mengalami tindakan kekerasan. Hal itu ia katakan berdasar data yang dihimpun Data Badan Sensus Amerika yang menunjukkan bila 60 persen dari populasi remaja terpapar tindakan kekerasan.

“Laporan Pusat Pengendalian Gangguan Sosial DKI Jakarta juga mengatakan bila terdapat 0,08% atau 1.318 dari 1.647.835 siswa SD, SMP, dan SMA terlibat aksi tawuran. Dan angka ini terus meningkat,” ucap Prof Asrowi.

Melalui pidato inaugurasinya, Prof Asrowi mengingatkan bila konseling spiritual merupakan hal penting. Hal itu ia ungkapkan karena kehidupan modern saat ini telah memberikan suasana kehidupan yang tidak memberikan kebahagian batiniah dan menimbulkan rasa kehampaan hidup.

Tujuan bimbingan konseling spiritual yang dikatakan Prof Asrowi ditujukan untuk memantapkan identitas spiritual kepada Tuhan, memperkuat keyakinan kepada Tuhan bahwa dirinya mampu mengatasi masalah, dan menambah kekuatan kepercayaan diri, menguji dan memperbaiki keyakinan, dan praktik spiritual yang tidak berjalan dengan baik. (awa)

(redaksi)