Entertainment

J-Hope Bicara Tentang Identitas BTS dalam Ego

Selebritis

4 Februari 2020 22:32 WIB

J-Hope dalam MV "Outro: Ego". (Dok. Big Hit Entertainment).

Solotrust.com - Mengawali rilisnya album "Map of the Soul: 7" pada 21 Februari nanti, paska "Interlude: Shadow" dan "Black Swan", BTS merilis lagu lain yakni "Outro: Ego" yang dibawakan J-Hope pada 3 Februari 2020. Setelah mengeksplorasi Persona dalam seri album "Map of the Soul" pertamanya, dalam seri keduanya ini BTS mengeksplorasi aspek Shadow dan Ego.

Berbeda dengan "Shadow" yang gelap, "Ego" hadir dalam tampilan musik maupun vibe yang cerah dan berwarna. Lagu ini menggunakan sampling music dari lagu “Intro: 2 Cool 4 Skool” (2013).



Seperti diketahui bahwa album "Map of the Soul" terinspirasi dari struktur kepribadian dari psikolog Carl Gustav Jung. Jung membagi struktur kepribadian manusia menjadi tiga bagian yakni conscious (kesadaran/ego), personal unconsciousness (ketidaksadaran personal) dan collective unconsciousness (ketidaksadaran kolektif).

Ketidaksadaran kolektif berisi ingatan laten tentang hal-hal yang diwariskan dari masa lampau leluhur, dan ketidaksadaran kolektif semua orang relatif sama. Persona, shadow, anima/animus, dan the self merupakan jenis ketidaksadaran kolektif.

Sedangkan ego adalah jiwa sadar yang terdiri dari persepsi-persepsi, ingatan, dan pikiran-pikiran sadar. Ego merupakan bagian manusia yang membuat dia sadar terhadap dirinya, yang berhubungan dengan identitasnya. Aktivitas kejiwaan yang ada dalam dimensi kesadaran misalnya berpikir (thinking) dan merasakan (feeling).

"Ego" memiliki pengucapan yang sama dengan "이거 (igo) dalam Bahasa Korea, yang artinya adalah "this thing/hal ini". Dalam lagu "Ego" terdapat lirik "Map of the soul, map of the all. That's my ego, that's my ego", yang dapat dimaknai bahwa map of the soul (peta jiwa) seperti yang ada dalam teori Jung adalah ego (identitas) BTS sekaligus hal/bidang/thing yang BTS lakukan sekarang, yakni sebagai seorang musisi yang bergelut di bidang musik, yang kini tengah membuat karya dengan tema "Map of the Soul".

Perihal "thing" ini sebelumnya telah disebut dalam lirik "Black Swan", dimana BTS menanyakan apa "thing/thang" mereka. Dalam "Ego", terjawab bahwa thing yang dimaksud adalah identitas mereka sebagai seorang musisi, yang tercermin dalam aspek ego dalam diri mereka. Melalui album "map of the soul", BTS mengimplementsikan pemahaman terhadap peta jiwa mereka itu ke dalam sebuah karya musik sebagai seorang musisi.

Dalam lirik "Ego", terlihat bagaimana BTS yang diwakili J-Hope mendeskripsikan kesadaran bahwa identitas diri mereka adalah seorang musisi. Identitas itu mereka sadari sejak lampau dan terus diyakini hingga sekarang. Hal ini terlihat dalam lirik "Wherever my way. Only Ego Ego Ego. Just trust myself", yang bisa dimaknai bahwa dimanapun jalan mereka, ego/identitas mereka adalah sebagai seorang musisi. Baik ego dalam arti identitas maupun "이거" dalam arti thing/thang adalah sama-sama jalan yang mereka yakini, yakni jalan musik sebagai seorang musisi.

Kemudian dalam lirik "Cara saya percaya, cara saya pergi, menjadi nasib saya, menjadi inti saya. Kesulitan dan kesedihan itu membuat saya tahu diri saya sendiri", menunjukkan bahwa keyakinan yang sejak awal dimiliki nyatanya butuh perjuangan untuk bisa sukses seperti sekarang. Tidak hanya perihal keyakinan, namun aspek perjuangan juga digambarkan dalam lagu ini.

Lagu ini bisa dilihat sebagai sebuah siklus, dimana kepercayaan seseorang pada ego/identitasnya (dalam hal ini BTS sebagai musisi) sejak awal, yang seiring dengan berjalannya waktu diupayakan dengan keras, sehingga menjadi versi terbaiknya sebagai seorang musisi, akhirnya kembali kepada pemahaman tentang hakikat ego itu sendiri.

Ego yang dipahami BTS saat ini adalah sama dengan ego mereka di masa lalu. Mereka selalu mempercayai bahwa thing dan identitas mereka adalah musik dan musisi. Namun melalui "Outro: Ego" ini, BTS menggambarkan bagaimana ego itu telah berproses sedemikian rupa hingga menjadikan versi mereka yang sekarang, yakni versi dimana mereka telah sampai pada pemahaman yang lebih mendalam terhadap salah satu peta jiwa mereka yakni Ego. (Lin)

(wd)