Entertainment

Beberapa Fakta tentang Fans Obsesif yang Ikuti Idolanya Sampai ke Pesawat

Selebritis

14 Januari 2020 04:02 WIB

V BTS, artis K-Pop yang pernah mengeluhkan tentang fans obsesif yang menginvasi ranah pribadi mereka di pesawat. (Dok. Big Hit Entertainment).

Solotrust.com- V, salah satu anggota BTS pernah mengeluhkan tentang orang-orang yang menginvasi ranah pribadi mereka di pesawat. Dalam salah satu tayangan V Live, ia mengatakan, "Ada orang yang duduk di depan kami atau di sebelah kami dalam penerbangan jarak jauh setelah mengetahui bahwa kami ada di pesawat. Sungguh tidak nyaman tidak dapat beristirahat di ruang pribadi kami."

Terkait bocornya informasi ilegal tentang jadwal penerbangan BTS, Big Hit Entertainment pun pernah memberikan penyataan resminya.



Baca: MV DNA BTS Tembus 900 Juta Kali Tayang, Rekor untuk Boygroup K-Pop

"Selama tur BTS ke luar negeri baru-baru ini, beberapa fans secara ilegal mendapat jadwal penerbangan BTS dan naik pesawat yang sama dengan mereka. Orang-orang itu mencoba duduk di samping anggota-anggota BTS di pesawat atau melakukan aksi seperti diam-diam mengambil gambar dan merekam secara close-up," ungkap Big Hit.

Dikabarkan Chosunilbo, dalam artikel berjudul "Amateur Paparazzi Endanger K-Pop Idols" atau "Paparazzi Amatir Membahayakan Idola K-Pop" awal Januari 2020 ini, ternyata orang-orang yang menginginkan informasi penerbangan artis sering harus membayar 5.000 hingga 20.000 Won (sekitar Rp60 ribu hingga Rp238 ribu).

Salah satu orang dalam industri berkata, "Informasi penerbangan dibeli tidak hanya oleh penggemar Korea tetapi juga di luar negeri. Kami tidak tahu bagaimana mereka bocor."

Lebih lanjut, artikel yang menyoroti tentang aktivitas paparazzi amatir itu mengatakan bahwa mereka membawa peralatan kamera mahal untuk mengambil foto dan video resolusi tinggi dari idolanya.

Selain bandara, mereka juga mengerumuni mereka di depan studio TV dan bahkan di luar rumah mereka. Bahkan beberapa penggemar membayar paparazzi profesional untuk melakukan pekerjaannya.

Biaya paparazzi sekitar 80.000 Won (sekitar Rp948 ribu) per bintang. Foto stok dibrandol dengan harga sekitar 40.000 Won (sekitar Rp474 ribu) untuk satu set berisi 55 foto.

Dikatakan Chosunilbo, alasan para penggemar ini begitu agresif adalah karena mereka ingin menghasilkan uang dari foto-foto mereka.

Foto dalam apa yang mereka sebut "random box" dijual sekitar 350.000 Won (sekitar Rp4,14 juta) dan harganya naik tergantung pada popularitas bintang-bintang. Beberapa menghasilkan puluhan juta Won dalam setahun.

Akan tetapi, dikatakan bahwa untuk mencapai titik impas tidaklah mudah, yang membuat mereka semakin agresif. Mereka membeli tiket sehingga mereka bisa mengikuti bintang-bintang ke ruang keberangkatan, tetapi beberapa tidak pernah mengambil penerbangan, yang menyebabkan masalah dengan keamanan bandara, sementara yang lain mengganggu mereka di pesawat.

Belum lama ini, artis K-Pop lain yakni Nayeon TWICE bahkan harus berada di bawah perlindungan polisi akibat ulah stalker/penguntit saat menaiki penerbangan pulang dari Jepang ke Korea Selatan.

"Kami dapat segera menanggapi situasi tersebut. Nayeon tidak terluka, tetapi dia saat ini sangat tidak nyaman dan cemas," tulis JYPE dalam pernyataan resminya.

JYPE juga mengatakan sedang menyelidiki penyebaran ilegal jadwal penerbangan dan informasi artis mereka. "Terutama setelah gangguan baru-baru ini, kami sedang mencari cara untuk mengakhiri aktivitas tersebut sesegera mungkin," ungkap agensi itu.

"Kami dengan tulus meminta maaf kepada penumpang lain dalam penerbangan ini atas gangguan yang disebabkan oleh insiden ini. Kami akan memastikan bahwa masalah seperti itu tidak terjadi lagi," kata JYPE.

Sebelumnya, pada 19 Desember 2018, Chosunilbo telah memberitakan tentang Korean Air dan Asiana Airlines yang akan mendenda fans K-pop karena membatalkan tiket pesawat pada menit terakhir jika mereka membelinya hanya untuk mengikuti idola mereka ke area keberangkatan.

Dua maskapai itu mengatakan akan mengenakan biaya tambahan 200.000 Won (sekitar Rp2,3 juta) untuk pembatalan tiket pada menit terakhir yang dibeli untuk tujuan selain terbang. Saat itu, penumpang yang membatalkan tiket pada menit terakhir membayar denda sebesar 50.000 hingga 120.000 Won hanya setelah melewati gerbang keberangkatan.

Keputusan terakhir itu dipicu oleh tiga penggemar K-pop obsesif yang meninggalkan penerbangan Korean Air di Hong Kong pada menit terakhir, yang memaksa 360 penumpang untuk turun dan kembali menjalani pemeriksaan keamanan, hingga menunda pesawat sampai satu jam.

Belakangan, ternyata mereka membeli tiket kelas satu, kelas bisnis, dan kelas ekonomi untuk mendekati boygroup WANNA ONE yang berada di pesawat.

Di bawah aturan penerbangan, semua penumpang dalam penerbangan harus menjalani pemeriksaan keselamatan lain jika bahkan satu penumpang turun untuk mencegah penumpang yang turun menanam bom di pesawat. Namun ketiganya membayar penalti kurang dari 100.000 Won.

Korean Air mengatakan pembatalan menit-menit terakhir seperti itu telah menyebabkan 35 keterlambatan penerbangan dari Bandara Internasional Incheon pada tahun tersebut. (Lin)

(wd)