Hard News

Banjir Mengintai, Solo Siagakan 34 Pompa Air

Jateng & DIY

13 Januari 2020 10:01 WIB

Pintu Air Gandekan Solo (Dok. Instagram/alamsyah_n)

SOLO, solotrust.com – Kota Solo memiliki 34 pompa air tersebar di 17 titik dengan total kapasitas hingga 25 ribu liter per detik guna mengantisipasi cuaca ekstrem. Fenomena cuaca ekstrem diprediksi masih terjadi hingga Februari 2020 mendatang dan dikhawatirkan dapat mendatangkan bencana banjir sewaktu-waktu.

Disampaikan Sekretaris Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Solo, Arif Nurhadi, Senin (13/1/2020), pemerintah kota (Pemkot) mengelola 15 pompa, dua di antaranya dikelola Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), ada di Joyontakan Timur dan Sewu.



Ia merinci, mayoritas pompa permanen berada di pintu-pintu air hilir anak Sungai Bengawan Solo, diantaranya Pintu Demangan, Joyontakan Timur dan Barat, Pucangsawit, Jurug maupun Sewu, Gandekan, dan pompa Tipes. Selain itu, pompa sistem mobile juga disiagakan di lokasi rawan banjir, seperti di wilayah Banyuanyar, Kenteng, Sewu, Pucangsawit, dan viaduk Gilingan.

“Pompa viaduk Gilingan yang rusak sudah diganti baru sistem mobile. Jika dibutuhkan dibawa ke sana, di sana ada tempat khusus genset dan pompa, kalau sudah tidak dipakai dibawa lagi,” kata Arif Nurhadi.

Pompa air merupakan sarana vital bagi wilayah Kota Bengawan guna mengatasi luapan air banjir. Hal ini dirasa penting sebab dari sudut elevasi air bengawan lebih tinggi dari daerah perkotaan di Solo.

“Kota Solo itu mengandalkan pompa. Kalau tidak bisa operasional, ya sudah air dari Boyolali, dari hulu berakhir di Kota Solo karena untuk membuang ke bengawan harus pakai pompa. Elevasi Bengawan Solo lebih tinggi sehingga pemindahannya harus pakai pompa,” jelas Arif Nurhadi. (adr)

(redaksi)