Entertainment

Fans Jimin BTS Bantu Anak-anak Penderita Leukemia untuk Rayakan Setahun Rilisnya Promise

Selebritis

1 Januari 2020 07:24 WIB

Jimin BTS (Dok. Big Hit Entertainment).


Solotrust.com - Terinspirasi oleh kebaikan Jimin BTS, para penggemarnya kembali menyebarkan cinta dan dukungan bagi mereka yang membutuhkan.



Untuk merayakan satu tahun rilisnya "Promise", lagu ciptaan Jimin yang diunggah di Soundcloud pada 31 Desember 2018, sebuah kelompok fans Jimin yang dikenal dengan "ALL FOR JIMIN" mendonasikan dana sebesar 10.130.000 Won (sekitar Rp121,6 juta) kepada Yayasan Leukemia Anak Korea.

Dikabarkan yayasan itu via Twitter resminya baru-baru ini, tujuan dari donasi tersebut adalah untuk membantu anak-anak penderita Leukimia agar dapat menerima perawatan.

Dalam pesannya, ALL FOR JIMIN berharap anak-anak bisa menikmati hari-hari musim semi yang hangat dan menyenangkan.

"Promise" atau "약속" dirilis Jimin di penghujung tahun 2018, tepatnya 31 Desember tengah malam waktu Korea Selatan. Lagu itu berhasil memecahkan rekor sebagai lagu yang paling banyak distreaming dalam 24 jam pertamanya di platform tersebut, yakni dengan lebih dari 8,5 juta kali.

"Promise" diciptakan Jimin bersama Slow Rabbit, salah satu pencipta lagu di Big Hit Entertainment. Slow Rabbit juga bertindak sebagai arranger untuk lagu tersebut. Sedangkan untuk liriknya, Jimin bekerjasama dengan RM.

"Promise" adalah sebuah lagu pop balada lembut yang menampilkan vokal Jimin yang menggugah dengan ditemani suara gitar akustik dan beberapa lapisan vokal yang lembut.

Pada (19/1/2019), Jimin berbagi banyak hal seputar behind the song dari "Promise" melalui tayangan V Live.

“Promise“ ternyata awalnya adalah lagu yang gelap. Lagu itu berisi teguran Jimin untuk dirinya sendiri yang harus berjuang menghadapi pertentangan yang ada dalam dirinya sendiri.

"Awalnya, lagu itu tidak dimaksudkan sebagai lagu yang menghibur seperti sekarang. Lagu itu lebih kepada teguran untuk diriku sendiri dengan lirik seperti 'Apa yang telah merasukimu' dan kata-kata yang lebih kasar lagi. Saat itu pikiranku gelap, sehingga lirik-lirik seperti itulah yang keluar," ungkap Jimin.

Jimin kemudian menceritakan seperti apa pertentangannya dengan dirinya sendiri, "Ini adalah karakterku. Aku sering bimbang dan tidak jujur pada diriku sendiri. Aku membencinya. Aku muak dengan diriku sendiri yang tidak bisa mengatakan apa yang benar-benar aku rasakan dan pikirkan."

Namun seiring dengan berjalannya waktu, Jimin bisa mulai menghilangkan pikiran-pikiran itu.

"Aku menghabiskan waktu dengan kawan-kawanku, banyak berbicara dengan anggota-anggota BTS dan juga bisa melihat kalian (ARMY) selama konser-konser kami. Itu membuatku sadar bahwa aku telah keliru. Aku berpikir bahwa aku sendirian dalam menghadapi masa yang berat ini, namun akhirnya aku memahami bahwa mungkin memang hanya sedikit orang yang bisa terbuka berbicara tentang hidup dan masalah mereka. Pasti banyak orang yang memiliki masalah yang lebih besar daripada yang aku alami, dan pasti ada banyak orang yang juga tidak pernah bisa berbicara jujur tentang hidup mereka," ungkap Jimin.

Titik balik untuk lagu itupun akhirnya terjadi di pertengahan konser BTS di Citi Field, New York, dimana Jimin saat itu berjanji pada dirinya sendiri.

"Hal-hal dapat kembali menjadi berat  dan berjalan tidak seperti yang aku harapkan. Namun ayolah, jangan membuatnya makin berat dengan aku yang keras pada diriku sendiri. Aku tidak boleh merendahkan diriku sendiri. Itulah yang aku pikirkan untuk diriku sendiri," ungkap Jimin.

Paska konser, Jimin mengatakan kepada RM bahwa ia ingin menulis sebuah lagu tentang apa yang ia rasakan tersebut. RM pun memberikan nasehat agar Jimin tidak menundanya dan coba untuk menulisnya saat itu juga.

Akhirnya, terciptalah sebuah lagu yang keseluruhan melodinya diciptakan Jimin sendiri. Namun dalam hal lirik, ia dibantu oleh RM. Bagian “I want you to be your light. You could be your night (Aku ingin kamu menjadi cahayamu. Kamu dapat menjadi malammu),” adalah lirik yang ditulis RM untuk Jimin.

"Aku pikir RM adalah seorang yang jenius. Aku mengatakan padanya bahwa aku menginginkan lirik seperti 'Aku ingin kamu untuk mencintai dirimu sendiri' untuk bagian hooknya, dan RM berpikir selama 2-3 menit dan kemudian memberikan lirik itu," kata Jimin.

Jimin mengatakan bahwa dia sangat tersentuh ketika RM menjelaskan pemikirannya di balik lirik itu.

 “Seperti cahaya dan malam dalam lirik itu, yang bisa berarti sisi terang dan gelap, harapan dan keputusasaan atau kebahagiaan dan kesulitan yang ada dalam diri seseorang, akan selalu ada dua sisi itu padanya. Itulah hidup dan itulah aku. Dan Aku perlu untuk merangkul semua sisinya. Itulah yang RM katakan kepadaku," kata Jimin.

Jika kita mendengar lagu "Promise", akan banyak didengar kata "you/kamu". "You" dalam lagu tersebut berarti "Me/aku". Alasannya adalah karena lagu tersebut adalah apa yang ingin Jimin tulis untuk dirinya sendiri, dan RM memberi kontribusi besar dengan mengganti "me" menjadi "you".

Dalam wawancara di belakang panggung Golden Disk Awards (GDA), Minggu (6/1/2019), Jimin juga telah mengungkapkan alasannya menciptakan lagu tersebut, yang perlu waktu 7 bulan untuk menyelesaikannya.

"Dengan memikirkan berapa banyak orang yang tidak bisa mengungkapkan apa yang ada di dalam hatinya dan dia pendam sendirian dengan beratnya selama ini, aku membuat lagu ini (Promise), dengan harapan lagu ini bisa menjadi sedikit penghibur bagi mereka," ungkap Jimin.

Ya, "Promise" adalah lagu dengan pesan berdamai dengan diri sendiri. Merangkul semua aspek dalam diri entah sisi terang maupun gelapnya. Lagu yang tidak hanya merupakan janji Jimin untuk lebih bisa mencintai dirinya sendiri, namun diharapkan bisa menjadi sedikit penghiburan bagi orang lain, yang mungkin juga merasakan apa yang Jimin rasakan. 

Saat ini "Promise" sudah distreaming hingga 197 juta kali dan SoundCloud pun memahkotai lagu itu sebagai Buzziest Drop (rilis paling keren) di platform itu. Saat ini Jimin juga menjadi satu-satunya solois Korea Selatan yang lagunya masuk Top 5 dari sisi jumlah streaming. (Lin)

(wd)