Hard News

Tuntut Tutup PT RUM, Massa Blokade Jalan Depan Kantor Bupati Sukoharjo

Jateng & DIY

23 Desember 2019 14:05 WIB

Warga terdampak PT RUM demo di depan Kantor Bupati Sukoharjo.


SUKOHARJO, solotrust.com- Ratusan massa pendemo PT RUM melakukan blokade jalan di depan Kantor Bupati Sukoharjo, Senin (23/12/2019) siang. Aksi ini dilakukan karena masa dilarang masuk ke halaman untuk bertemu langsung dengan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya.  



Baca: Massa Tuntut Bupati Sukoharjo Hentikan Operasional PT RUM

Adu debat  antara pendemo dengan pengguna jalan raya juga sempat terjadi di sela aksi demo warga terdampak PT RUM, bahkan suasana sempat memanas, namun beruntung hal tersebut dapat diredam oleh aparat dan koordinator aksi.  

Aksi demontrasi ini sendiri berlangsung di jalan utama Solo-Wonogiri atau tepatnya di depan Kantor Bupati Sukoharjo. Massa pendemo melakukan blokade jalan karena pintu masuk ke halaman Kantor Bupati di tutup oleh petugas. Aksi blokade jalan inipun sempat memacetkan arus lalu lintas, puluhan mobil dan sepeda motor terjebak di tengah berlangsungnya aksi.  

Aksi ini tidak hanya diikuti oleh kaum laki-laki, namun banyak massa pendemo dari kaum wanita. Sembari membawa spanduk, mereka menuntut bupati segera mencabut izin operasional PT RUM. Mereka menyesalkan lambatnya penanganan limbah udara PT RUM yang hingga kini masih menganggu warga.  

“Bupati harus naikkan SK-nya, yaitu kalau kita lihat undang-undangnya mestinya dinaikkan sanksinya, yaitu dicabut izin lingkungannya.” Ucap salah satu peserta aksi, Abdulloh. 

Menanggapi aksi itu, Sekda Sukoharjo Agus Santosa berharap aksi berlangsung tertib dan damai.

“Karena itu bagina dari unjukrasa ya dilakukan dengan tertib, damai dan diupayakan tidak mengganggu kepentingan-kepentingan umum yang lain.”Pinta Agus.

Aksi ini pun mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan dari jajaran Polres Sukoharjo dibantu Brimob dan TNI.

Baca: Bawa Kentongan, Ratusan Warga Kembali Demo di Depan PT RUM

Hingga berita ini diunggah, aksi masih berlangsung. Mereka mengancam akan terus melakukan aksi hingga Bupati mencabut izin dan menghentikan opersional PT RUM. (nas)

(wd)