Pend & Budaya

Solo Punya Instalasi Seni Artistik Kolaborasi dengan Korsel

Budaya

19 Desember 2019 16:05 WIB

Wali kota Solo FX Hadi Rudyatmo menaiki instalasi seni hasil persahabatan Kota Solo dan Jeju di Taman Jayawijaya Mojosongo, Jebres, Solo saat peluncuran, Selasa (17/12/2019)

SOLO, solotrust.com – Taman Jayawijaya Mojosongo menjadi objek lokasi taman, hasil kerja sama art project antara pemerintah Kota (Pemkot) Solo dengan Jeju Korea Selatan (Korsel). Art project ini sebagai bentuk integrasi budaya untuk pengembangan kota.

Pada Selasa (17/12/2019) kemarin, dilaksanakan peluncuran art project hasil karya seniman lokal dari Jeju dan Solo berkolaborasi berupa sebuah instalasi seni kreatif dan artistik untuk ruang publik, difasilitasi UCLG ASPAC. Instalasi seni ini merupakan kolaborasi seniman patung dari Jeju, Kim Kidai dan dua arsitek asal Solo, Dian Arifianto Budi Susilo dan Galih Aji Priyambodo. Desain instalasi seninya terinspirasi dari kemiripan kondisi geografis antara Jeju dan Solo.



Jeju yang memiliki Gunung Halla, sedangkan Solo dikelilingi Gunung Merapi-Merbabu dan Gunung Lawu. Instalasi seni ini dinamakan Jeju-Solo Joint Art Project, melambangkan persahabatan antara Jeju dan Solo.

Peluncuran art project dihadiri langsung Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Direktur Jenderal Kebudayaan Olahraga dan Hubungan Internasional Jeju Self-Governing Province, Korea Selatan Cho Sang Bum dan Sekretaris Jenderal UCLG ASPAC Bernadia Irawati Tjandradewi. Termasuk melibatkan Institut Seni Indinesia (ISI) Surakarta dan Forum Anak Kota Surakarta.

“Kota Solo merupakan pusat budaya dengan tradisi artistik Jawa yang elegan dari tarian khas tradisional hingga batik tulis dan wayang. Kota ini berhasil memanfaatkan potensi alamnya yang indah, selaras dengan penataan kotanya telah diakui secara internasional sebagai warisan alam dunia. Solo adalah sebuah kota di Jawa Tengah dengan sejarah panjang dan warisan budaya. Solo juga telah mendapatkan penghargaan sebagai kota layak anak dari pemerintah RI secara berturut turut sejak 2017 hingga sekarang,” papar Cho Sang Bum

Pemkot Solo terus berupaya melestarikan bangunan dan situs bersejarah, sekaligus memberikan sarana bagi masyarakat untuk dapat menikmati atmosfer komunitas dan ruang publik yang semakin langka di kota-kota modern bagi warga dengan populasi lebih dari 550 ribu orang ini.

Sekretaris Jenderal UCLG ASPAC, Bernadia Irawati Tjandradewi mengatakan, hubungan antara Kota Solo dan Jeju telah terjalin sejak dua acara sebelumnya, yakni Culture Forum diselenggarakan di Solo pada 2016 dan 2017. UCLG ASPAC Global Youth Forum membuka jalan bagi pertukaran budaya Jeju-Solo. Solo dan Jeju merupakan anggota Culture Committee dalam UCLG-ASPAC.

“Setelah pertukaran seniman muda dalam forum ini, kedua pemerintah kota memutuskan untuk memulai proyek bersama. Proyek untuk mendorong pertukaran budaya yang konkret serta memberikan suatu bentuk karya seni sebagai pengingat persahabatan kedua kota yang dapat dinikmati masyarakat,” paparnya.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo berharap ke depan persahabatan antara Solo dan Jeju dapat berkembang di berbagai program yang lebih intensif di bidang seni kebudayaan secara berkesinambungan.

“Dengan begitu dapat saling memberikan kontribusi signifikan dalam melestarikan warisan tradisi budaya keduanya,” ucap Rudy. (adr)

(redaksi)