Entertainment

Charlie Chaplin, Anak Tak Berpunya yang Mendunia

Profil dan Tokoh

16 Desember 2019 12:03 WIB

Charlie Chaplin (Sumber: charliechaplin.com)

Solotrust.com - Charlie Chaplin merupakan seorang aktor komedi terkenal dengan film bisunya pada 1900-an. Gayanya yang kocak dan kumis mirip Adolf Hitler serta memakai celana longgar, jas ketat, topi kecil, dan sepatu besar. Tampilan dan gaya seperti itu sambil membawa tongkat membuat Charlie Chaplin mudah diingat orang.

“Aku tak memiliki gagasan dari karakter tersebut, namun pada momen ini aku mengenakan busana dan tata rias yang membuatku merasa bahwa aku menjadi orang tersebut. Aku mulai mengetahuinya dan pada saat aku berjalan di atas panggung, ia benar-benar lahir," kata Charlie Chaplin dikutip dari Wikipedia.



Merangkum berbagai sumber, Charlie Chaplin sejatinya lahir dari keluarga miskin pasangan Hannah Chaplin dan Charles Chaplin Sr pada 16 April 1889. Chaplin kecil sudah mulai bekerja dari usia tujuh tahun karena memang kondisi keluarganya kekurangan.

Ada sebuah kenangan indah tatkala dirinya diajak pergi menyaksikan sirkus bersama ayahnya yang terkenal galak. Seperti biasa, sesampainya di depan lokasi tempat diselenggarakannya sirkus, Chaplin dan ayahnya mengantre di loket untuk membeli tiket masuk. Antrean saat itu cukup panjang, namun Chaplin kecil bersama ayahnya tetap bersabar mengantre tiket.

Di depan mereka berdua ada satu keuarga tampak bahagia karena hendak menyaksikan sirkus pula. Mereka terdiri atas seorang bapak, ibu dan keempat anaknya. Mereka bukanlah dari keluarga kaya sebab pakaiannya tampak begitu sederhana, meski tidak dekil. 

Sesampainya keluarga itu di depan loket untuk membayar tiket masuk, sang bapak merogoh kantong celana dan mendapati uangnya tak cukup untuk membayar enam tiket. Akhirnya dengan wajah murung, ia minggir dari antrean. Ayah Chaplin yang menyaksikan kejadin itu, kemudian merogoh saku celana dan mengambil uang sebesar 20 dolar. Ayah Chaplin kemudian menjatuhkan uang yang dia punyai di samping bapak yang murung tadi tanpa diketahui.

“Pak, uang bapak jatuh,” ujar ayah Chaplin.

Bapak yang berwajah murung tadi seketika itu menoleh, lalu memandangi ayah Chaplin. Bapak tadi sadar maksud dari pertolongan ayah Chaplin agar ia bisa membeli karcis tiket pertunjukan sirkus sebanyak enam tiket. Dengan mata berkaca-kaca dan sembab, sang bapak tersenyum lalu mengambil uang 20 dolar tadi dan mengucapkan terima kasih kepada ayah Chaplin.

Ayah Chaplin kemudian menghampiri Chaplin yang berdiri agak jauh dari mereka. Ayah Chaplin kemudian mengajak Chaplin kecil untuk pulang dan mengurungkan niat mereka untuk menyaksikan pertunjukan sirkus. Sementara itu, Chaplin kecil melihat bapak tadi dengan senyum bahagia mengajak anak-anaknya yang bersorak gembira untuk menyaksikan sirkus dan membayar karcis tiketnya.

Bagi Chaplin, ini merupakan pemandangan menakjubkan. Dirinya tak mempermasalahkan akhirnya tidak dapat menonton sirkus yang rencananya akan ditontonnya sebab Chaplin sudah mendapatkan sebuah adegan nyata yang sangat mengagumkan dalam hidupnya. (dd)

(redaksi)