Serba serbi

Kisah Insipratif Laura Aurelia, Tragedi Kecelakaan hingga Raih Emas di ASEAN Para Games

Olahraga

7 Desember 2017 20:03 WIB

Laura Aurelia. (Solotrust.com/Twitter)

SOLO, solotrust.com - Jalan hidup Laura Aurelia tidak semulus atlet renang pada umumnya. Laura harus menerima kenyataan tulang punggungnya patah akibat terjatuh di kamar mandi saat mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) 2015.
 
Dalam acara peringatan Hari HAM ke-69 sedunia, Laura menceritakan bagaimana dirinya bisa kini berada di kursi roda. "Saya menjadi penyandang disabilitas sejak berumur 15 tahun. Dulu ceritanya, saya atlet normal, trus waktu mau Popda, saya jatuh di kamar mandi, terpeleset. Trus patah tulangnya, tapi ketahuannya baru sebulan kemudian. Dan karena terlambat penanganannya jadi cacat seperti ini," ceritanya di Auditorium Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
 
Usai mengetahui dirinya membutuhkan kursi roda untuk bergerak, Laura mengaku awalnya sempat berniat untuk mengambil jalan pintas, yaitu bunuh diri. "Saya sempat bertanya-tanya mengapa yang harus patah itu saya, bukan yang ngebut naik motor. Saya yang terpeleset saja, tulang belakang saya bisa patah, remuk sampai tidak bisa jalan," ungkap Laura. 
 
"Saya pernah berpikir untuk bunuh diri. Tapi sayangnya, saya tidak bisa melakukan itu. Karena saya tidak bisa berdiri, mengambil sesuatu untuk bunuh diri," lanjutnya. 
 
Syukurnya, masa-masa sulit tersebut telah dilaluinya dengan baik. Laura kini telah bangkit dan berhasil mempersembahkan dua medali emas pada gelaran ASEAN Para Games di Kuala Lumpur, Malaysia 2017.
 
"Kalau dulu saya tidak seperti ini, kayaknya saya tidak mungkin ikut di lomba ajang internasional. Jadi yang saya petik dari ini adalah rencana Tuhan pasti indah, tinggal kita jalaninya bagaimana," kata Laura. 
Selain terus menekuni olahraga berenang, Laura juga tengah sibuk kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia baru saja menempuh studi pada semester pertama di kampus tersebut. (Sq-A)

(redaksi)