Entertainment

Film Kodok Rabi Peri Batal Tayang, Ada Apa?

Musik & Film

22 November 2019 21:33 WIB

Film dokumenter Kodok Rabi Peri

Solotrust.com - Film dokumenter karya Bani Nasution, Kodok Rabi Peri yang sedianya diputar pada acara Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2019 batal untuk ditayangkan dan juga batal tayang di salah satu kampus di Brisbane, Australia. Selain itu, film ini juga ditarik dari rencana pemutaran di Festival Film Dokumenter (FFD)

Dalam keterangannya di akun media sosial Facebook dan juga Instagram, Bani Nasution menuliskan, “Sehubungan dengan pemberitaan festival JAFF dan FFD yang beredar tentang pemutaran film Kodok Rabi Peri yang masuk dalam program kedua festival itu, saya menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada publik, panitia festival, dan juri. Film Kodok Rabi Peri tidak jadi diputar karena adanya kelalaian dalam pengiriman materi film di mana masih menyisakan persoalan credit tittle dan hak distribusi.”



“Setelah berdiskusi dengan pihak yang terlibat pada proses produksi, maka kami bersepakat pemutaran film Kodok Rabi Peri dibatalkan. Demikian siaran berita ini saya tulis, semoga bertemu di pemutaran lainnya,” lanjut Bani yang menuliskan caption ini ketika sudah berada di Brisbane, Australia.

Dalam unggahan di akun media sosialnya, Bani juga mengunggah tulisan permohonan maaf dengan huruf besar seolah menggambarkan dirinya menyesal tak bisa mengikutkan film itu di berbagai festival yang sudah direncanakan sejak awal.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, film Kodok Rabi Peri berbicara tentang konservasi penyelamatan sebuah lingkungan melalui pendekatan kebudayaan. Dalam hal ini menceritakan tentang seni kejadian Kodok Ibnu Sukodok atau lebih dikenal dengan nama panggilan Mbah Kodok menikahi seorang peri Setiyowat penunggu alas (hutan) di Desa Sekaralas, Widodaren, Ngawi. Hutan itu sudah rusak dan masyarakat enggan untuk merawat alam sekitarnya.

Berita tentang menikahnya Mbah Kodok dengan peri Setiyowat pada 2014 silam sempat viral dan membuat heboh orang banyak dengan adanya seni kejadian diberlangsungkannya upacara pernikahan Mbah Kodok dengan peri Setiyowati di Ngawi. Saat itu banyak orang berjubel ingin melihat sosok seorang Kodok Ibnu Sukodok yang menikahi seorang peri. (dd)

(redaksi)