Ekonomi & Bisnis

Di balik Nama Anggur Jan Ethes SP1, Diharapkan Jadi Idola Baru Hortikultura Indonesia

Ekonomi & Bisnis

20 November 2019 20:02 WIB

Menteri Pertanian membawa Anggur Jan Ethes SP1. (Dok. Kementan).


Solotrust.com - Menanggapi respon beberapa pihak terkait penamaan varietas anggur hasil penemuan Balitbang Kementan, Kepala Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Harwanto menjelaskan asal mula penamaan anggur varietas Jan Ethes SP1. 



Menurut Harwanto, sebagaimana dilansir dari laman Kementan (19/11/2019), penamaan sesuai dengan aturan yang ada, karena varietas yang dikenalkan kepada masyarakat dan diberi nama ini adalah calon varietas baru. 

"Kami selaku pemohon meminta kepada Bapak Menteri untuk memberi nama, dengan memilih alternatif nama yang telah disiapkan, ataupun memberi nama tersendiri," jelasnya. 

Nantinya dalam pendaftaran varietasnya tetap atas nama penemu selaku pemohon, sehingga tetap sesuai aturan yang ada. Mengenai pemilihan nama Jan Ethes SP1, Harwanto mengatakan adalah hal biasa dalam temuan baru. 

"Dulu Litbang pernah memberi nama varietas padi Fatmawati atau Sintanur. Sama sekali tidak ada masalah karena nama varietas boleh apa saja," jelas Harwanto. 

Nama Jan Ethes SP1 dipilih karena mempunyai makna bagus, yaitu sangat cekatan atau cepat tepat. Kementan berharap adanya varietas baru ini menjadi idola baru produk buah nasional dan tidak perlu impor. 

"Buah anggur lokal kita kan kurang digemari selama ini. Varietas baru ini harapan masa depan dunia hortikultura Indonesia. Dapat menjadi unggulan dan idola nasional. Petani dan masyarakat gak perlu lagi mikir beli anggur impor, karena produk kita gak kalah tampilan dan rasanya," jelasnya.

Jan Ethes sendiri juga dikenal sebagai nama cucu pertama Presiden Joko Widodo dari pasangan Gibran Rakabuming dan Selvi Ananda. (Lin)

(wd)