Ekonomi & Bisnis

TKMPN Diharapkan Dukung Revolusi Industri 4.0

Ekonomi & Bisnis

19 November 2019 13:05 WIB

Jumpa pers TKMPN di The Sunan Hotel Solo

SOLO, solotrust.com - Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) ke-23 yang diadakan di Solo, 18-22 November 2019 diharapkan dapat mendukung revolusi industri 4.0 di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Asosiasi Manajemen Mutu dan Produktivitas Indonesia (AMMPI), Toto Suharto, saat jumpa pers di The Sunan Hotel Solo, Senin, 17 November 2019.



"Indonesia sudah menerapkan revolusi industri 4.0 dan ini menjadi tantangan kita. AMMPI ini adalah organisasi nirlaba yang sifatnya bukan profit oriented sehingga bisa diterima pemerintah yang mendorong AMMPI mengerjakan kegiatan semacam ini," tuturnya.

Pada tahun-tahun sebelumnya, acara ini selalu digabungkan dengan International Quality & Productivity Convention (IQPC) dan dilaksanakan secara rutin setiap tahun bergiliran di beberapa kota besar Indonesia. Tahun ini, IQPC digabungkan dengan agenda Asia Pacific Quality Organization (APQO) di Bali pada 14-16 Oktober 2019 lalu. 

TKMPN merupakan ajang unjuk kebolehan dan keberhasilan dari perusahaan-perusahaan swasta nasional hingga BUMN dalam mengelola mutu dan produktivitas perusahaan baik perseorangan maupun kelompok dengan berbagai pendekatan sistem manajemen. TKMPN sendiri diadakan oleh PT Wahana Kendali Mutu dengan AMMPI didukung Kementerian Tenaga Kerja dan Asian Productivity Organization (APO).

Tingkat kepesertaan di TKMPN selama sepuluh tahun terakhir ini diketahui meningkat terus. Pada 2009 sekira 800 lebih orang berpartisipasi, kemudian pada 2019 tercatat lebih dari 2000 orang ikut serta dalam ajang ini. Peningkatan tiap tahun menunjukkan adanya manfaat bagi perusahaan yang mengirimkan perwakilan ke TKMPN. Hal ini sekaligus sebagai indikasi produktivitas perusahaan meningkat. Selain industri manufaktur, Toto Suharto berharap ke depan dunia pendidikan bisa mengikuti kompetisi, tidak hanya persaingan inovasi, tapi juga berbagai pengetahuan. 

Toto menambahkan, sejak 27 Desember 2010 AMMPI resmi terdaftar sebagai Core Council Member Asia Pacific Quality Organization (APQO) yang anggotanya meliputi perwakilan negara-negara Amerika, Australia, Azerbaijan, Chile, China, India, Korea, Malaysia, Mexico, Nepal, New Zealand, Philippine, Pakistan, Singapore, Sri Lanka, Thailand, Turki, Uni Emirat Arab, dan Vietnam. 

"Mudah-mudahan semua kegiatan perjuangan kita ini, sehingga pada akhirnya bisa membawa kemajuan di Tanah Air kita," ujarnya.

Ketua Umum AMMPI, Suradi, menambahkan AMMPI dari tahun ke tahun selalu memberikan dukungan atas suksesnya penyelenggaraan Temu Karya Mutu ini. AMMPI sendiri adalah organisasi profesi nirlaba didukung para praktisi mutu dari berbagai lembaga dan organisasi dalam upaya menyosialisasikan pentingnya aspek mutu dan produktivitas. 

"AMMPI memiliki gagasan untuk memicu dan memacu munculnya karya-karya bermutu tinggi dalam semua organisasi, termasuk lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, BUMN, BUMS, koperasi, LSM, dan lembaga pendidikan sehingga pada akhirnya diharapkan mampu memberi pengaruh positif terhadap kemajuan bangsa," terangnya.

Sementara itu, Dirjen Binalattas Kementerian Tenaga Kerja, Bambang Satrio Lelono menegaskan forum Temu Karya Mutu ini dapat dijadikan sarana untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam meningkatkan mutu, produktivitas, dan inovasi.

"Sehingga kegiatan ini memiliki makna penting dalam memberi sumbangsih bagi perkembangan keberhasilan pembangunan di Indonesia dalam era revolusi industri 4.0," ucap Bambang Satrio Lelono. (Rum)

(redaksi)